"Peninsula", film bertemakan zombie terbaru karya sutradara Yeon Sang-ho, memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk box office Korea Selatan pada akhir pekan.
Dikutip dari Yonhap, Senin, film itu menarik hampir 1 juta penonton ke bioskop. Menurut data Dewan Film Korea (KOFIC), "Peninsula" menarik sebanyak 959.723 penonton bioskop selama periode Sabtu-Minggu, mengalahkan "#Alive," film zombie Korea Selatan lainnya yang dibintangi Yoo Ah-in.
"#Alive" menggaet 18.049 penonton, sementara film Hollywood "Bombshell" berada di urutan ketiga dengan menarik sebanyak 16.009 penonton pada periode yang sama.
Bila digabungkan sejak debutnya pada tanggal 15 Juli, "Peninsula" mencapai 1.804.053 penonton hingga penayangannya di hari Minggu dan segera diharapkan untuk menembus angka 2 juta.
Industri film Korea Selatan bisa dibilang menggantungkan harapannya pada "Peninsula" untuk menarik minat penonton dan kembali mendongkrak industri film lokal yang terdampak COVID-19.
Pada periode Januari-Juni tahun ini, penerimaan box-office anjlok 70,3 persen dari tahun sebelumnya, dengan angka 32,4 juta penonton, menurut KOFIC. Pendapatan penjualan anjlok 70,6 persen menjadi 273,8 miliar won (228 juta dolar AS).
Bila dirinci per bulan, pendapatan penjualan film Korea Selatan jatuh 67 persen pada Februari dan 87,5 persen pada Maret. Angka tersebut memburuk pada bulan April, jatuh dengan rekor 92,7 persen, dan diikuti oleh penurunan 91,6 persen pada Mei.
Dibintangi oleh Gang Dong-won dan Lee Jung-hyun, "Peninsula" adalah sekuel dari "Train to Busan" (2016) yang telah lama ditunggu-tunggu. "Peninsula" dipilih (official selections) untuk Festival Film Cannes tahun ini.
"Peninsula" juga telah dijual ke 185 negara dan wilayah, termasuk Taiwan, Thailand, Jepang, Inggris, Prancis, dan Italia, menurut distributor film NEW.
Film ini menceritakan kisah para penyintas di semenanjung Korea yang dipenuhi zombie pada empat tahun setelah peristiwa di "Train to Busan."
Film ini mengikuti protagonis Jung-suk, yang melarikan diri dari Semenanjung Korea setelah peristiwa dari empat tahun sebelumnya, kembali untuk misi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Dikutip dari Yonhap, Senin, film itu menarik hampir 1 juta penonton ke bioskop. Menurut data Dewan Film Korea (KOFIC), "Peninsula" menarik sebanyak 959.723 penonton bioskop selama periode Sabtu-Minggu, mengalahkan "#Alive," film zombie Korea Selatan lainnya yang dibintangi Yoo Ah-in.
"#Alive" menggaet 18.049 penonton, sementara film Hollywood "Bombshell" berada di urutan ketiga dengan menarik sebanyak 16.009 penonton pada periode yang sama.
Bila digabungkan sejak debutnya pada tanggal 15 Juli, "Peninsula" mencapai 1.804.053 penonton hingga penayangannya di hari Minggu dan segera diharapkan untuk menembus angka 2 juta.
Industri film Korea Selatan bisa dibilang menggantungkan harapannya pada "Peninsula" untuk menarik minat penonton dan kembali mendongkrak industri film lokal yang terdampak COVID-19.
Pada periode Januari-Juni tahun ini, penerimaan box-office anjlok 70,3 persen dari tahun sebelumnya, dengan angka 32,4 juta penonton, menurut KOFIC. Pendapatan penjualan anjlok 70,6 persen menjadi 273,8 miliar won (228 juta dolar AS).
Bila dirinci per bulan, pendapatan penjualan film Korea Selatan jatuh 67 persen pada Februari dan 87,5 persen pada Maret. Angka tersebut memburuk pada bulan April, jatuh dengan rekor 92,7 persen, dan diikuti oleh penurunan 91,6 persen pada Mei.
Dibintangi oleh Gang Dong-won dan Lee Jung-hyun, "Peninsula" adalah sekuel dari "Train to Busan" (2016) yang telah lama ditunggu-tunggu. "Peninsula" dipilih (official selections) untuk Festival Film Cannes tahun ini.
"Peninsula" juga telah dijual ke 185 negara dan wilayah, termasuk Taiwan, Thailand, Jepang, Inggris, Prancis, dan Italia, menurut distributor film NEW.
Film ini menceritakan kisah para penyintas di semenanjung Korea yang dipenuhi zombie pada empat tahun setelah peristiwa di "Train to Busan."
Film ini mengikuti protagonis Jung-suk, yang melarikan diri dari Semenanjung Korea setelah peristiwa dari empat tahun sebelumnya, kembali untuk misi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020