Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Aktor film nasional Rio Dewanto mengharapkan masyarakat selalu mendukung atau mengapresiasi karya film Indonesia dengan berbagai cara masing-masing.
"Sebaiknya film Indonesia selalu didukung dan diapresiasi, agar kualitas produksi serta ide selalu terpacu untuk bersaing," kata Rio Dewanto ketika menghadiri pemutaran film terbarunya 'Bulan Di Atas Kuburan' di Jakarta.
Ia menjelaskan, keadaan industri film Indonesia sedang dalam kondisi bagus, karena jenis dan ide cerita semakin beragam.
Dengan kesempatan ini, ia berharap pihak-pihak terkait dalam industri musik termasuk masyarakat ikut mendukung film nasional di antara ratusan karya luar negeri yangs semakin banyak.
Rio Dewanto memainkan peran tentang kerasnya kehidupan untuk merantau dari tanah kelahiran ke Ibu Kota atau Jakarta, yang tertuang dalam film 'Bulan Di Atas Kuburan'.
Film tersebut merupakan adaptasi dari karya sastra Almarhum Sitor Situmorang yang berjudul 'Malam Lebaran'.
Beberapa bintang film ternama memainkan peran dalam karya film ini, diantaranya Rio Dewanto (Sahat), Donny Alamsyah (Tigor), Andre Hehanussa (Clemens), Atiqah Hasiholan (Mona), Tio Pakusodewo (Sabar), Ria Irawan dan lain-lain.
Film 'Bulan Di Atas Kuburan' menceritakan tentang tokoh Sahat (Rio Dewanto) yeng meninggalkan Samosir, Sumatra Utara untuk merantau ke Jakarta. Dalam perjalanan ini, Sahat ditemani oleh Tigor.
Sahat bercita-cita menjadi penulis terkenal dan Tigor ingin menjadi sukses juga di kota besar. Namun, naskah novel yang dibuat oleh Sahat justru dijakdikan film oleh Maruli, tokoh politik.
Sayangnya, naskah tersebut juga akan dijadikan alat propaganda politik oleh Maruli, dan Tigor justru terjebak anggota premanisme di Jakarta.
Pada saat yang sama, Sahat bertemu Mona, putri Maruli, keduanya jatuh cinta dan menjalin hubungan hingga menikah. Tigor juga jatuh hati pada wanita pekerja malam di Jakarta.
Selanjutnya, kedua teman akrab tersebut lebih memilih menjalani hidup masing-masing tanpa saling campur tangan.
Kelanjutan cerita perjuangan di Ibu Kota dalam film tersebut, akan dirilis di bioskop pada 16 April 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Sebaiknya film Indonesia selalu didukung dan diapresiasi, agar kualitas produksi serta ide selalu terpacu untuk bersaing," kata Rio Dewanto ketika menghadiri pemutaran film terbarunya 'Bulan Di Atas Kuburan' di Jakarta.
Ia menjelaskan, keadaan industri film Indonesia sedang dalam kondisi bagus, karena jenis dan ide cerita semakin beragam.
Dengan kesempatan ini, ia berharap pihak-pihak terkait dalam industri musik termasuk masyarakat ikut mendukung film nasional di antara ratusan karya luar negeri yangs semakin banyak.
Rio Dewanto memainkan peran tentang kerasnya kehidupan untuk merantau dari tanah kelahiran ke Ibu Kota atau Jakarta, yang tertuang dalam film 'Bulan Di Atas Kuburan'.
Film tersebut merupakan adaptasi dari karya sastra Almarhum Sitor Situmorang yang berjudul 'Malam Lebaran'.
Beberapa bintang film ternama memainkan peran dalam karya film ini, diantaranya Rio Dewanto (Sahat), Donny Alamsyah (Tigor), Andre Hehanussa (Clemens), Atiqah Hasiholan (Mona), Tio Pakusodewo (Sabar), Ria Irawan dan lain-lain.
Film 'Bulan Di Atas Kuburan' menceritakan tentang tokoh Sahat (Rio Dewanto) yeng meninggalkan Samosir, Sumatra Utara untuk merantau ke Jakarta. Dalam perjalanan ini, Sahat ditemani oleh Tigor.
Sahat bercita-cita menjadi penulis terkenal dan Tigor ingin menjadi sukses juga di kota besar. Namun, naskah novel yang dibuat oleh Sahat justru dijakdikan film oleh Maruli, tokoh politik.
Sayangnya, naskah tersebut juga akan dijadikan alat propaganda politik oleh Maruli, dan Tigor justru terjebak anggota premanisme di Jakarta.
Pada saat yang sama, Sahat bertemu Mona, putri Maruli, keduanya jatuh cinta dan menjalin hubungan hingga menikah. Tigor juga jatuh hati pada wanita pekerja malam di Jakarta.
Selanjutnya, kedua teman akrab tersebut lebih memilih menjalani hidup masing-masing tanpa saling campur tangan.
Kelanjutan cerita perjuangan di Ibu Kota dalam film tersebut, akan dirilis di bioskop pada 16 April 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015