Kompleks asrama polisi di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, kebanjiran lagi karena tanggul penahan luapan air sungai di lingkungan itu jebol.

"Sudah ke tujuh kalinya asrama polisi tergenang banjir. Hal ini karena tidak ada lagi tanggul di depan blok H serta jebolnya tanggul di depan Blok D," kata Kepala Kepolisian Resor Gorontalo Kota AKBP Desmont Harjendro di Gorontalo, Sabtu.

"Saya berharap permasalahan tanggul ini bisa menjadi perhatian dari instansi terkait agar secepatnya tanggul bisa diperbaiki," katanya.

Desmont mengaku salut kepada personel Kepolisian Resor Gorontalo Kota yang tinggal di kompleks asrama tersebut karena mereka tetap menjalankan tugas sebagaimana biasa meski lingkungan tempat tinggal mereka kebanjiran.

Bripka Nenang, polisi yang tinggal di kompleks asrama yang kebanjiran, mengatakan bahwa banjir terjadi karena tanggul Sungai Bone yang ada di depan Blok D jebol dan pengerjaan tanggul Sungai Bulango di depan Blok H lambat.

"Di depan Blok H itu sudah tidak ada lagi tanggul yang bisa menahan luapan air karena sementara ada pekerjaan pembuatan tanggul yang baru sehingga air naik langsung menggenangi asrama, sementara untuk Blok H tanggul sudah jebol sekitar 10 meter panjangnya pada saat banjir ke empat," katanya.

Menurut dia, semasa kompleks asrama polisi masih dikelilingi tanggul banjir tidak pernah terjadi, bahkan saat hujan terus turun selama sepekan.

"Untuk itu kami berharap pihak pemerintah bisa segera memperbaiki tanggul yang jebol di depan Blok D dan mempercepat pekerjaan pembuatan tanggul yang ada di Blok H," katanya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020