Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dipusatkan di kompleks "Shopping Center" Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sabtu, diserbu para pekerja non penerima upah (PU).

"Sosialisasi ini kami gelar untuk mempopulerkan program BPJS Ketenagakerjaan menyempurnakan program Jaminan Kecelakaan Kerja menjadi Jaminan Kecelakaan Kerja-Return To Work (JKK-RTW) yang sudah berjalan sejak awal tahun 2014 lalu, sebagai bentuk pelayanan pekerja yang mengalami cacat akibat kecelakaan kerja. Namun tak disangka, kami yang juga membuka "outlet" pendaftaran kepesertaan baru di pusat perbelanjaan tersebut, banyak diserbu para pekerja non penerima upah," jelas Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo, Faldhie Boesalim, di Gorontalo.

Ternyata, banyak pekerja non penerima upah tertarik dengan program BPJS Ketenagakerjaan, sehingga mereka sengaja meluangkan waktu untuk datang bertanya-tanya bahkan sebagian besar langsung mendaftarkan kepesertaannya.

Tercatat, 120 orang mendaftar sebagai kepesertaan baru saat itu juga.

Rata-rata yang mendaftar sebagai keanggotaan baru BPJS Ketenagakerjaan yaitu para abang becak motor (bentor).

"Mereka tertarik dengan program jaminan kecelakaan keselamatan kerja dan kematian," ujar Faldhie.

Ia berharap, sosialisasi yang terus digenjarkan di titik-titik populasi non penerima upah, seperti pasar tradisional, pelelangan ikan maupun pusat-pusat keramaian lainnya, dapat merekrut semakin banyak kepesertaan baru.

Menurutnya, kecelakaan kerja merupakan salah satu jenis resiko kerja yang sangat mungkin terjadi dimanapun dan dalam bidang apapun, baik kepada pekerja penerima upah maupun non PU.

Akibat kecelakaan pun bermacam-macam, mulai dari luka ringan, luka parah, cacat sebagian, cacat fungsi, cacat total bahkan meninggal dunia.

Untuk memberi rasa aman dalam melakukan pekerjaan, menjadi tanggungjawab pengusaha melalui pengalihan resiko kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan membayar iuran JKK bagi tenaga kerjanya yang jumlahnya berkisar antara 0,24 persen-1,47 persen dari upah sebulan sesuai kelompok resiko jenis usaha.

Hari ini, pihaknya kata Faldhie sengaja menurunkan empat tim untuk mensosialisasikan program JKK-RTW kepada para pemberi kerja dan pekerja penerima upah menjangkau usaha-usaha menengah ke atas, di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional Limboto.

Tim sengaja mendatangi para pemilik usaha seperti "taylor" atau usaha konveksi, toko-toko pakaian, sepatu, rumah makan bahkan mini market dan pelaku usaha lainnya.

Harapannya kata Faldhie, kedua pihak baik pemberi kerja dan pekerja penerima upah segera mendaftarkan diri sebagai kepesertaan khususnya program JKK-RTW.

Untuk menarik minat kepesertaan, Faldhie mengakui pihaknya memberi dana stimulus berupa pendaftaran gratis yang dibayarkan pihaknya sebesar Rp20.800 bagi para pekerja penerima upah maupun non penerima upah saat itu juga.

Respon positif tumbuh ketika kami melakukan sosialisasi ini, terbukti banyak yang langsung mendaftarkan diri sebagai kepesertaan setelah menyimak manfaat mengikuti program JKK-RTW BPJS Ketenagakerjaan.

"Ternyata selama ini, sosialisasi di lingkungan pekerja khususnya non penerima upah masih sangat minim sehingga diakui banyak yang belum menyadari betapa pentingnya masuk sebagai kepesertaan ini.

Ini adalah langkah penting yang patut kami evaluasi dalam rangka peningkatan publikasi program tersebut." imbuh Faldhie.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015