Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menyalurkan dana sebesar Rp247,5 triliun dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Rabu, mengemukakan bahwa penyaluran dana sebesar itu terdiri dari penyaluran bansos, restrukturisasi kredit terdampak COVID-19, penyaluran kredit dari penempatan uang negara, pinjaman UMKM dengan penjaminan, dan subsidi bunga.

"Jadi ini peranan BRI dalam program PEN. Untuk penyaluran bansos sebesar Rp21,6 triliun kepada 12,9 juta keluarga penerima, kita sebagai penyalur saja," ujar Sunarso dalam acara Ngobrol Pagi (Ngopi) seputar BUMN bertema "Penyaluran kredit modal kerja dan penjaminannya dalam rangka PEN".

Ia menambahkan untuk restrukturisasi kredit bagi nasabah terdampak COVID-19 mencapai sebesar Rp182,8 triliun terhadap 2,9 juta debitur per 10 Agustus 2020.

"Restrukturisasi kredit itu diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 Tahun 2020," katanya.

Kemudian untuk program penyaluran kredit dari penempatan uang negara, Sunarso menyampaikan pihaknya telah menyalurkan dana program itu sebanyak tiga kali lipat dari penempatan uang negara yang senilai Rp10 triliun.

"Berhasil diekspansi tiga kali lipat menjadi Rp39,9 triliun kepada 947.000 debitur," ucapnya.

Sementara untuk program pinjaman UMKM dengan penjaminan, lanjut dia, sebesar Rp1,72 triliun disalurkan ke 3.058 debitur. Dan program subsidi bunga, BRI telah menyalurkan sebesar Rp1,2 triliun kepada 7,1 juta debitur.

"BRI memastikan program stimulus pemerintah berjalan secara efektif dan disalurkan tepat sasaran sehingga membantu pemulihan perekonomian," kata Sunarso.

Dalam kesempatan itu, Sunarso mengatakan likuiditas bukan lagi sesuatu yang menjadi tantangan, tapi bagaimana untuk menumbuhkan kredit dan mendorong permintaan di masyarakat.

"Demand menjadi kunci. Pulihnya demand yang didukung oleh penyaluran kredit perbankan akan menggerakkan kembali roda perekonomian," ujarnya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020