Seluruh penyuluh kabupaten di Provinsi Gorontalo diberi pelatihan oleh Balai Karantina Kelas II Gorontalo untuk menerapkan pertanian dan peternakan alami di saat turun ke masyarakat, Senin.

Ketua Panitia Pelatihan, Taufik Kurniawan mengatakan pihaknya ingin mengenalkan satu teknologi baru yang belum akrab (familiar) di kalangan petani maupun penyuluh.

Teknologi pertanian alami tersebut berbeda dengan teknologi pertanian secara organik.

Untuk teknologi pertanian alami, para petani akan membuat pupuk dan enzim dari bahan bahan alami yang bisa digunakan untuk mengganti pestisida.

"Yang diharapkan teknologi ini dikuasai oleh para penyuluh yang ada di provinsi Gorontalo, nanti teman-teman penyuluh ini bisa mentransfer juga kepada para petani yang ada di wilayah tugas masing-masing." ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, mengatakan penerapan pertanian alami sejalan sejalan dengan misi Provinsi Gorontalo dalam menciptakan pengelolaan sumberdaya yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

"Ini merupakan ide yang sangat luar biasa yang muncul tiba-tiba, untuk melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis teknologi pertanian dan peternakan alami kepada penyuluh," ungkap Darda.

Dia menjelaskan dalam pembangunan pertanian harus memperhatikan tiga kunci utama, yakni ekonomi yang berjalan terus, ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat.

"Sehebat-hebatnya teknologi jika tidak terterima oleh masyarakat, maka kita tidak bisa mengembangkan apapun itu. Artinya, dalam pengembangan sumber daya pertanian yang ramah lingkungan itu tidak lepas dari dukungan masyarakat," tambahnya.

Menurutnya revolusi hijau memang telah nyata dapat meningkatkan produksi pertanian berlipat ganda.

"Namun, penerapannya perlu kehati-hatian, karena penggunaan bahan kimia seperti pestisida secara terus menerus dapat menyebabkan degradasi lahan. Oleh karena itu, pembangunan pertanian ke depan perlu memperhatikan konsep pertanian alami atau ramah lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020