Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta Pemerintah Kota Gorontalo segera menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB, karena tingginya penularan COVID-19 di wilayah itu.

"Tadi kami sudah rapat membahas hal ini. Dengan melihat perkembangan COVID-19 di Kota Gorontalo sudah cukup tinggi, maka saya perintahkan pak wali kota segera bikin PSBB. Hari ini suratnya diproses," kata dia di Gorontalo, Kamis.

Ia berharap kebijakan PSBB bisa segera dilaksanakan pekan depan.

Gubernur belum merinci prosedur PSBB mulai dari aktivitas perdagangan, perkantoran dan transportasi dari dan menuju Kota Gorontalo.

"PSBB ini khusus kota. Kita lihat nanti bagaimana penerapannya. Kalau memang sudah mendesak, kita perketat lagi. Terutama sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan. Tidak pakai masker, yang jualan tidak patuh protokol kesehatan dan sebagainya," jelasnya.

Rusli memastikan unsur Forkopimda, Wali Kota Gorontalo serta Penjabat Bupati Gorontalo dan Penjabat Bupati Bone Bolango sebagai daerah penyangga ibu kota siap mendukung kebijakan tersebut.

Warga juga diminta untuk taat, jika kebijakan tersebut resmi diberlakukan.

Data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Gorontalo menyebutkan hingga 30 September 2020 total positif COVID-19 sebanyak 2.753 orang.

Jumlah itu terdiri dari 394 masih dirawat atau karantina mandiri, 77 meninggal dunia, dan 2.282 sembuh.

Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango menjadi wilayah zona merah dengan jumlah penduduk tertinggi di enam kabupaten dan kota.

Di Kota Gorontalo jumlah yang dirawat sebanyak 231 orang, Kabupaten Gorontalo 96 orang dan Bone Bolango 49 orang.

Sebelumnya, PSBB telah dilakukan di Gorontalo sebanyak 3 kali dalam skala provinsi.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020