Balai Karantina Pertanian Gorontalo mencatat tren sertifikasi lalu lintas pengeluaran domestik Sarang Burung Walet (SBW) dari wilayah itu terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Plt Kepala Karantina Pertaian Gorontalo, Donni Musydayan Saragih di Gorontalo, Sabtu, mengatakan dari data sistem informasi perkarantinaan, IQFAST terjadi peningkatan lalu lintas pengeluaran domestik SBW yang cukup signifikan sejak tiga tahun terakhir.
Di tahun 2018 tercatat sebanyak 2,2 ton, tahun 2019 meningkat menjadi 3,9 ton dan hingga Agustus tahun 2020 total volume SBW yang telah disertifikasi melalui Karantina Pertanian Gorontalo telah mencapai 4,1 ton.
"Jumlah permintaan pemeriksaan karantina untuk sertifikasi pengiriman SBW dari Gorontalo ke beberapa daerah terus meningkat," ujarnya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha SBW yang terus meningkatkan produksinya, sehingga bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Gorontalo akan tetapi dapat dikirim sebagai bahan baku ekspor.
Menurut Donni, mayoritas SBW Gorontalo dikirim ke Surabaya, Pekanbaru, Semarang dan Jakarta.
"Ada indikasi SBW ini akan diolah lebih lanjut pada rumah produksi di sana untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan baku ekspor," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Plt Kepala Karantina Pertaian Gorontalo, Donni Musydayan Saragih di Gorontalo, Sabtu, mengatakan dari data sistem informasi perkarantinaan, IQFAST terjadi peningkatan lalu lintas pengeluaran domestik SBW yang cukup signifikan sejak tiga tahun terakhir.
Di tahun 2018 tercatat sebanyak 2,2 ton, tahun 2019 meningkat menjadi 3,9 ton dan hingga Agustus tahun 2020 total volume SBW yang telah disertifikasi melalui Karantina Pertanian Gorontalo telah mencapai 4,1 ton.
"Jumlah permintaan pemeriksaan karantina untuk sertifikasi pengiriman SBW dari Gorontalo ke beberapa daerah terus meningkat," ujarnya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha SBW yang terus meningkatkan produksinya, sehingga bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Gorontalo akan tetapi dapat dikirim sebagai bahan baku ekspor.
Menurut Donni, mayoritas SBW Gorontalo dikirim ke Surabaya, Pekanbaru, Semarang dan Jakarta.
"Ada indikasi SBW ini akan diolah lebih lanjut pada rumah produksi di sana untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan baku ekspor," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020