Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Provinsi Gorontalo Haris Hadju meminta pihak Pertamina konsisten soal pasokan elpiji di daerah tersebut.

"Tiga bulan lalu pertamina sudah membahas antisipasi kelangkaan elpiji, tapi kemarin terjadi lagi. Kami minta konsisten untuk masalah ini karena kelangkaan gas meresahkan masyarakat," ungkapnya dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Gubernur, Selasa.

Diskoperindag juga menyoroti distribusi elpiji tiga kilogram yang tidak merata di tingkat agen hingga pengecer.

"Percuma jika stoknya cukup tapi distribusi tidak merata. Kelangkaan akan tetap terjadi di wilayah-wilayah yang dipasok sedikit itu," tukasnya.

Ia mengaku pihaknya mendapatkan sejumlah keluhan dari para pengecer elpiji mengenai distribusi tersebut.

Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan masalah kelangkaan elpiji di daerah itu membutuhkan solusi yang cepat.

Menurutnya solusi dari setiap masalah kelangkaan tersebut adalah penambahan armada kapal dan hal itu bisa diupayakan dengan menggandeng investor.

"Setiap kelangkaan terjadi alasannya selalu klasik, kapal rusak. Ini karena bisnis pengangkutan elpiji dimonopoli hanya oleh satu pengusaha. Harusnya pengusahanya tambah kapal lagi," tandasnya.

Gubernur juga mendorong pengusaha lain untuk terjun dalam bisnis tersebut, untuk membantu kelancaran distribusi elpiji di Gorontalo.

Sales Executive LPG Pertamina Area Sulawesi Utara Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Ahmad Ubaidillah mengatakan SPEK Kwandang sendiri memiliki dua kapal pengangkut yang masing-masing berkapasitas 600-700 MT .

"Tetapi dua minggu kemarin kedua kapal ini tidak bisa digunakan karena yang satu sedang dalam perawatan, sedangkan satunya lagi rusak. Jadi kami mengandalkan kapal dari Bitung saat itu," jelasnya.

Namun demikian, kata dia, mulai 5 Mei hingga saat ini kedua kapal tersebut sudah beroperasi lagi sehingga kelangkaan elpiji teratasi.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015