Dinas Pariwisata menggandeng Badan Penghubung Provinsi Gorontalo di Jakarta untuk menggaungkan pariwisata Gorontalo, yang menonjolkan keunikan daerah dan konsep pariwisata berkelas.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili, Selasa di Gorontalo menjelaskan, konsep pariwisata berkelas tidak identik dengan bangunan fisik destinasi yang mewah. Juga tidak identik dengan paradigma lama membangun pariwisata dengan infrastruktur.
Berkelas yang dimaksud, kata dia, menonjolkan keunikan alam, fauna dan budaya yang ramah bagi wisatawan.
"Tidak selamanya berkelas itu fasilitas mewah, tapi bisa jadi yang antik itu berkelas. Arah pariwisata kita tahun 2021 akan ke sana. Penguatan kita pada potensi dan keunikan yang ada sambil juga membenahi kualitas dan kuantitas pelaku pariwisata," kata Rifli usai pertemuan dengan Badan Perwakilan Provinsi Gorontalo di Jakarta.
Ia mencontohkan destinasi hiu paus di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango sebagai destinasi berkelas..
Hiu paus di Gorontalo merupakan yang paling mudah diakses wisatawan dengan biaya paling murah, bila dibandingkan dua destinasi serupa di Indonesia.
"Ada di Kabupaten Berau Kaltim, Teluk Cendrawasih Papua, dan di Gorontalo. Di dua tempat itu hiu pausnya di lepas pantai, biayanya besar. Teluk Cendrawasih butuh biaya Rp15 juta hanya untuk melihat hiu paus dari dekat. Di Gorontalo jaraknya hanya sekitar 15 meter dari bibir pantai, bawa uang lima ratus ribu rupiah sudah bisa lihat paus dari perahu, snorkling, bahkan sama makan," imbuhnya.
Konsep pariwisata berkelas juga akan fokus pada geopark pariwisata.
Ada 17 geosite potensial yang dikembangkan yang dinilai punya keanekaragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya (cultural diversity).
Obyek wisata pemandian air panas Lombongo menjadi salah satu destinasi unggulan.
Bangunan fisik kolam renang akan didukung dengan wisata alam, dengan potensi lahan lebih kurang 30 hektar.
Untuk mematangkan konsep tersebut, Pemprov Gorontalo juga berencana menggelar promosi di Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan.
Kesempatan itu juga akan dimanfaatkan untuk belajar pengelolaan pariwisata dan menjajaki kerjasama antar daerah.
Konsep pariwisata Gorontalo berkelas rencananya akan diluncurkan akhir tahun 2020.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili, Selasa di Gorontalo menjelaskan, konsep pariwisata berkelas tidak identik dengan bangunan fisik destinasi yang mewah. Juga tidak identik dengan paradigma lama membangun pariwisata dengan infrastruktur.
Berkelas yang dimaksud, kata dia, menonjolkan keunikan alam, fauna dan budaya yang ramah bagi wisatawan.
"Tidak selamanya berkelas itu fasilitas mewah, tapi bisa jadi yang antik itu berkelas. Arah pariwisata kita tahun 2021 akan ke sana. Penguatan kita pada potensi dan keunikan yang ada sambil juga membenahi kualitas dan kuantitas pelaku pariwisata," kata Rifli usai pertemuan dengan Badan Perwakilan Provinsi Gorontalo di Jakarta.
Ia mencontohkan destinasi hiu paus di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango sebagai destinasi berkelas..
Hiu paus di Gorontalo merupakan yang paling mudah diakses wisatawan dengan biaya paling murah, bila dibandingkan dua destinasi serupa di Indonesia.
"Ada di Kabupaten Berau Kaltim, Teluk Cendrawasih Papua, dan di Gorontalo. Di dua tempat itu hiu pausnya di lepas pantai, biayanya besar. Teluk Cendrawasih butuh biaya Rp15 juta hanya untuk melihat hiu paus dari dekat. Di Gorontalo jaraknya hanya sekitar 15 meter dari bibir pantai, bawa uang lima ratus ribu rupiah sudah bisa lihat paus dari perahu, snorkling, bahkan sama makan," imbuhnya.
Konsep pariwisata berkelas juga akan fokus pada geopark pariwisata.
Ada 17 geosite potensial yang dikembangkan yang dinilai punya keanekaragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya (cultural diversity).
Obyek wisata pemandian air panas Lombongo menjadi salah satu destinasi unggulan.
Bangunan fisik kolam renang akan didukung dengan wisata alam, dengan potensi lahan lebih kurang 30 hektar.
Untuk mematangkan konsep tersebut, Pemprov Gorontalo juga berencana menggelar promosi di Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan.
Kesempatan itu juga akan dimanfaatkan untuk belajar pengelolaan pariwisata dan menjajaki kerjasama antar daerah.
Konsep pariwisata Gorontalo berkelas rencananya akan diluncurkan akhir tahun 2020.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020