Tim SAR gabungan menemukan satu lagi warga korban bencana tanah longsor di Kelurahan Malalayang I Barat, Kota Manado, Sulawesi Utara yang terjadi pada Sabtu (16/1).
"Korban bernama Hasan (42) tahun, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, Veri Ardianto, di Manado., Minggu
Ia mengatakan korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
Veri menjelaskan pencarian terhadap korban melibatkan TNI, Polri, Basarnas, BPBD serta unsur potensi SAR lainnya dengan menggunakan antara lain dua alat berat.
Sebelumnya di lokasi yang sama pada Sabtu (16/1) Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi dua korban longsor, terdiri satu korban meninggal dan satu selamat.
Dengan demikian, kata dia, operasi SAR terhadap pencarian korban longsor, di Malalayang I Barat ditutup.
"Operasi ditutup dan apabila ada laporan masyarakat akan dibuka lagi. Petugas SAR tetap siap," katanya.
Melihat kondisi cuaca yang ekstrem saat ini, kata dia, diharapkan jika ada sesuatu langsung secepatnya diinformasikan.
"Begitu juga jika ada kenaikan air, masyarakat secepatnya untuk mengungsi, jangan menunggu tim SAR untuk evakuasi," demikian Veri Ardianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Korban bernama Hasan (42) tahun, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, Veri Ardianto, di Manado., Minggu
Ia mengatakan korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
Veri menjelaskan pencarian terhadap korban melibatkan TNI, Polri, Basarnas, BPBD serta unsur potensi SAR lainnya dengan menggunakan antara lain dua alat berat.
Sebelumnya di lokasi yang sama pada Sabtu (16/1) Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi dua korban longsor, terdiri satu korban meninggal dan satu selamat.
Dengan demikian, kata dia, operasi SAR terhadap pencarian korban longsor, di Malalayang I Barat ditutup.
"Operasi ditutup dan apabila ada laporan masyarakat akan dibuka lagi. Petugas SAR tetap siap," katanya.
Melihat kondisi cuaca yang ekstrem saat ini, kata dia, diharapkan jika ada sesuatu langsung secepatnya diinformasikan.
"Begitu juga jika ada kenaikan air, masyarakat secepatnya untuk mengungsi, jangan menunggu tim SAR untuk evakuasi," demikian Veri Ardianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021