Sejak dicanangkan secara serentak di tiga wilayah yakni Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo pada 15 Januari 2020, hingga kini total tenaga kesehatan yang menerima vaksin sebanyak 311 orang atau 5,40 persen.

Jumlah itu terdiri dari Kota Gorontalo 88 orang (3,98 persen), Kabupaten Gorontalo 108 orang (5,10 persen), Bone Bolango 115 orang (8,05 persen) dari total tenaga kesehatan di ketiga daerah sebanyak 5.475 orang.

Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 di Provinsi Gorontalo Triyanto Bialangi, Rabu, mengatakan vaksin untuk tiga kabupaten lainnya yakni Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara akan dikirim oleh Kementerian Kesehatan pada awal Februari 2020.

"Walaupun telah menjalani vaksinasi, kami berharap semua warga yang sudah divaksin maupun belum tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," ujarnya di Gorontalo.

Kepala Dinas Kesehatan Yana Yanti Suleman menjelaskan, reaksi pascavaksinasi setiap orang berbeda-beda tergantung respon tubuh dan sistem imun.

Pihaknya menyiagakan Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) di tiap daerah, untuk melakukan pemantauan.

Kejadian ikutan pasca vaksinasi akan dilaporkan dan ditangani secara berjenjang, dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga ke Kementerian Kesehatan RI.

Penanganan medis dilakukan secara baik dan cepat tanpa dipungut biaya.

"Ketika terjadi reaksi, maka dilaporkan dari faskes tingkat pertama hingga ke Kementerian Kesehatan. Jika dibutuhkan penanganan lebih tersedia fasilitas di rumah sakit dan itu gratis," tukasnya.

Untuk tahapan pertama, vaksinasi COVID-19 akan memprioritaskan tenaga kesehatan di Provinsi Gorontalo.

Ia menyebut ada 9.000 tenaga medis yang akan divaksin dan tersebar di 94 Puskesmas, klinik, serta sejumlah rumah sakit umum daerah.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021