Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kapolda Gorontalo Brigjen Andjaja menginstruksikan personilnya untuk menembak di tempat orang yang membawa senjata tajam maupun senjata api dan berkeliaran di jalan.

Pernyataan tersebut terkait dengan maraknya kasus pembunuhan terhadap anggota TNI dan Polri di Kota Gorontalo dalam beberapa minggu terakhir.

"Saya dan komandan satuan TNI mempunyai komitmen yang sama bagi oknum yang mengancam jiwa masyarakat maupun petugas maka kami harus berani tindakan tegas, bila perlu tembak di tempat,," tukasnya saat memimpin apel sebelum patroli gabungan di Lapangan Taruna, Selasa malam.

Ia menilai beberapa kasus kriminal yang terjadi belakangan ini sangat meresahkan masyarakat sehingga Polri dan TNI tidak boleh membiarkan kejadian berlangsung terus menerus.

Siapapun yang sengaja mengancam dan merusak kesatuan TNI dan Polri melalui kasus-kasus kriminal tersebut, lanjutnya, akan ditangkap dan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Selain perintah tembak di tempat, Polri bersama TNI mulai malam ini menggelar patroli gabungan setiap malam dengan kekuatan penuh.

Senada dengan Kapolda, Dandim 1304 Letkol Armed Yuniar Dwi Hantono juga menegaskan komitmen antara kedua institusi harus dijalankan dengan baik.

"Institusi TNI dan Polri hanya dibedakan oleh seragam dan pekerjaan. Selebihnya kami semua sama dalam menjaga keamanan dan perdamaian," katanya.

Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengapresiasi komitmen kedua institusi tersebut, karena akan membawa dampak positif dalam mengurangi keresahan masyarakat.

"Saya ucapkan selamat berpatroli, semoga kriminalitas di Gorontalo tidak akan ada lagi. Saya mohon kerja sama masyarakat untuk membantu TNI dan Polri menciptakan situasi yang aman," ujarnya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015