Gorontal,  (ANTARA GORONTALO) -Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku kecewa, saat meninjau pembangunan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.

Pasalnya PLTU yang diharapkan selesai akhir Desember 2015 itu molor hingga pertengahan 2016.

" Agak sedikit mengecewakan karena tidak on schedule. Jadwalnya molor terus," tukasnya di Gorontalo, Kamis.

Pihak pengembang beralasan molornya waktu pekerjaan karena terkendala sebagian material harus diimpor dari Tiongkok, serta tenaga kerja yang digunakan juga berasal dari Pulau Jawa yang dipastikan pulang kampung jelang lebaran Idul Fitri.

Mudah mudahan saja target untuk bisa membangun satu pembangkit 1x25 Mega Watt di akhir tahun bisa dikejar," ujarnya.

PLTU 2x25 MW itu sebelumnya juga sempat tertunda pembangunanya karena ada revisi desain.

Revisi tersebut menyangkut penempatan boiler atau mesin pembangkit mengingat kondisi Gorontalo yang rawan gempa.

Selain masalah pembangunan pembangkit, Rusli meminta kepada pengembang untuk segera mengurus izin pembangunan pelabuhan batubara yang tak jauh dari lokasi.

Menurutnya pekerjaan itu harus dilakukan pararel dengan pembangkit sebab akan memakan waktu yan lama.

" saya minta pelabuhan juga dikerjakan barengan dengan pembangit. Jangan sampai pembangkit sudah selesai, pelabuhannya belum ada. Makan waktu lagi," tandasnya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015