Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Stok ikan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Gentuma, Kabupaten Gorontalo Utara, kosong akibat nelayan takut melaut.

Salah seorang nelayan pemilik kapal pajeko, Hut Halada, Jumat, di Gorontalo, mengatakan hampir sebulan ini nelayan di wilayah tersebut takut melaut karena kencangnya angin selatan di wilayah perairan tersebut.

Kondisi tersebut mengakibatkan stok ikan di pelabuhan kosong dan harganya melambung, seperti ikan jenis Deho, Cakalang dan beberapa jenis lainnya.

Saat produksi ikan normal, harga ikan di PPI ini berkisar Rp5.000-Rp10.000 per kilo gram, kini meningkat menjadi Rp15.000-Rp17.000 per kilo gram.

"Musim angin selatan dan kondisi laut berombak kencang, menyebabkan rata-rata pemilik kapal pajeko takut beroperasi, hampir sebulan ini," ujar Hut.

Padahal saat normal, rata-rata produksi ikan di PPI Gentuma mencapai 6-7 ton per hari, bahkan seringkali mampu memenuhi permintaan pasar dari wilayah Manado dan Bitung.

Namun saat paceklik ini, kebutuhan ikan di wilayah ini kebanyakan diperoleh dari dua wilayah tersebut.

"Itupun jika produksi di Manado dan Bitung melimpah, kalau tidak terpaksa masyarakat sulit mendapatkan ikan segar," ujar Hut.

Ia mengaku, kondisi tersebut memang seringkali dirasakan nelayan saat cuaca buruk berlangsung.

Namun ia berharap, ada bantuan stimulan dari pemerintah daerah agar nelayan bisa terus bertahan hidup.

Jumlah kapal pajeko di PPI Gentuma mencapai 20 unit, rata-rata per hari ada 5-6 kapal beroperasi silih berganti untuk memenuhi kebutuhan ikan di wilayah Gorontalo Utara serta kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015