Semarang (ANTARA GORONTALO) - Polda Jawa Tengah mengonfirmasi keributan di
markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan
Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Minggu dini hari, dipicu
kesalahpahaman dengan oknum anggota TNI.
"Sudah selesai, sudah ditangani masing-masing oleh Polri dan TNI," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Komisaris Besar Liliek Darmanto, Minggu malam.
Menurut dia, insiden tersebut dipicu kesalahpahaman yang terjadi di sebuah ATM di Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang.
Ia menuturkan sedang ditelusuri tentang kepastian oknum polisi yang berselisih paham tersebut apakah merupakan anggota satuan Brimob atau bukan.
Ia mengungkapkan Bidang Profesi dan Pengamanan telah diturunkan untuk menyelidiki insiden tersebut, begitu pula Detasemen Polisi Militer Semarang.
Insiden ini, lanjut dia, juga telah dilaporkan ke Kapolri melalui Kepala Korps Brimob yang datang langsung ke Semarang.
Sebelumnya, Keributan di markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Minggu dini hari, mengagetkan warga sekitar markas kepolisian tersebut.
Berdasarkan keterangan warga, sempat terdengar suara letusan senjata api dalam keributan yang dipicu penyerangan sekelompok orang ke tempat tersebut.
Salah seorang warga Nik (55) mengaku sekelompok orang yang jumlahnya mencapai seratus orang tersebut memakai pakaian serba hitam.
Bahkan, orang-orang yang belum diketahui identitasnya itu meminta warga yang keluar rumah untuk masuk kembali ke dalam.
"Saya takut, cuma lihat dari dalam warung," kata Nik, pemilik warung di sekitar markas Brimob ini.
Aksi yang tidak berlangsung lama itu berakhir setelah kendaraan taktis serta beberapa bus yang diperkirakan milik brimob dan TNI datang ke lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Sudah selesai, sudah ditangani masing-masing oleh Polri dan TNI," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Komisaris Besar Liliek Darmanto, Minggu malam.
Menurut dia, insiden tersebut dipicu kesalahpahaman yang terjadi di sebuah ATM di Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang.
Ia menuturkan sedang ditelusuri tentang kepastian oknum polisi yang berselisih paham tersebut apakah merupakan anggota satuan Brimob atau bukan.
Ia mengungkapkan Bidang Profesi dan Pengamanan telah diturunkan untuk menyelidiki insiden tersebut, begitu pula Detasemen Polisi Militer Semarang.
Insiden ini, lanjut dia, juga telah dilaporkan ke Kapolri melalui Kepala Korps Brimob yang datang langsung ke Semarang.
Sebelumnya, Keributan di markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Minggu dini hari, mengagetkan warga sekitar markas kepolisian tersebut.
Berdasarkan keterangan warga, sempat terdengar suara letusan senjata api dalam keributan yang dipicu penyerangan sekelompok orang ke tempat tersebut.
Salah seorang warga Nik (55) mengaku sekelompok orang yang jumlahnya mencapai seratus orang tersebut memakai pakaian serba hitam.
Bahkan, orang-orang yang belum diketahui identitasnya itu meminta warga yang keluar rumah untuk masuk kembali ke dalam.
"Saya takut, cuma lihat dari dalam warung," kata Nik, pemilik warung di sekitar markas Brimob ini.
Aksi yang tidak berlangsung lama itu berakhir setelah kendaraan taktis serta beberapa bus yang diperkirakan milik brimob dan TNI datang ke lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015