Pemprov Gorontalo menyalurkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi Gorontalo di Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Kamis.

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim
menyerahkan bantuan itu kepada 70 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak bencana banjir di tiga desa, yaitu Desa Dulupi sebanyak 38 KK, Desa Tangga Barito 29 KK, dan Desa Polohungo tiga KK.

“Bantuan ini hanya untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana banjir. Tetapi yang terpenting adalah mencari akar permasalahan bencana ini, karena mungkin saja setiap tahun banjir akan terus berulang,” katanya.

Idris mengungkapkan, terjadinya bencana banjir tak lepas dari ulah manusia yang telah merusak kelestarian alam. 

Curah hujan yang cukup tinggi, kemudian diperparah dengan kondisi sungai yang semakin dangkal akibat erosi dari perbukitan yang berubah fungsinya menjadi lahan pertanian, menjadi pemicu terjadinya banjir.

“Inilah alasannya mengapa pemerintah melarang kawasan perbukitan dengan kemiringan 15 derajat untuk ditanami jagung. Bahkan Pemprov Gorontalo tidak lagi memberi bantuan benih jagung kepada petani yang lahannya ada pada kemiringan tersebut. Dampaknya terhadap kerusakan lingkungan sangat besar,” tukasnya.

Beras CPPD yang disalurkan merupakan jenis beras berkualitas yang diproduksi oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) lokal Gorontalo,melalui Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). 

Beras CPPD dengan merek Beras Segar diproduksi oleh Gapoktan PUPM Fajar Desa Iloheluma Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. 

Lembaga usaha masyarakat ini bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia, dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

"Kami berharap bantuan ini akan meringankan beban korban banjir dan juga membantu mensejahterakan petani Gorontalo," tambahnya.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021