Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo melatih petugas pasar di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gorontalo, untuk melakukan uji cepat bahan berbahaya pada makanan.

Pelatihan meliputi cara pengambilan sampel dan menguji dengan menggunakan alat rapid tes kit formalin, boraks, rhodamine B dan methanil yellow.

“Kami berharap petugas pasar selaku instansi teknis, bisa membantu BPOM memeriksa jika ada makanan yang dijual mengandung bahan berbahaya. Jadi ini semacam program sinergi BPOM Gorontalo dengan kabupaten dan kota,” kata Kepala BPOM Gorontalo Agus Yudi Prayudana, Senin.

Selain petugas pasar, pelatihan juga diikuti oleh pegawai Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo serta Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan.

Instansi teknis tersebut diharapkan bisa melakukan deteksi dini, terhadap distribusi dan penjualan makanan yang mengandung bahan berbahaya.

“Jadi kami berharap pengawasan keamanan pangan tidak berjalan sendiri-sendiri, tapi butuh sinergi lintas sektor. Rantai pangan ini cukup kompleks mulai dari pertanian atau budidaya, hingga yang siap dikonsumsi,” jelasnya.

Pelatihan cepat tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pasar Aman Berbasis Komunitas yang diinisiasi oleh BPOM Gorontalo, serta menjadi program prioritas nasional.

Selain melatih petugas lapangan, BPOM membagikan alat rapid tes kit bahan berbahaya.

Peralatan uji cepat diberikan agar petugas lapangan bisa langsung turun ke pasar-pasar dan pusat perbelanjaan, sebagai langkah deteksi dini.

"Apalagi tinggal dua pekan lagi pelaksanaan bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah," imbuhnya.

Selain upaya tersebut, pihaknya juga berharap masyarakat memiliki kesadaran tentang keamanan bahan makanan dengan memperkaya pengetahuan terkait hal itu.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021