Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara Thariq Modanggu, Senin, mengatakan telah menginisiasi pembuatan kios ikan untuk nelayan berpenghasilan kecil dan menengah.

Beberapa persoalan yang menyebabkan nelayan kurang menikmati keuntungan, diantaranya terbatasnya akses distribusi ikan ke pelabuhan pendaratan ikan yang jarak tempuhnya mencapai 4 jam perjalanan darat.

Seperti di Kecamatan Tolinggula, harga ikan di tingkat nelayan sulit tinggi padahal wilayah itu ada di tepi pantai dengan potensi perikanan yang sangat besar.

Sementara permintaan ikan segar di wilayah itu cukup tinggi. Namun akibat sulitnya akses distribusi terkendala jarak yang jauh, menyebabkan nelayan terpaksa menjual ikan ke para penampung dengan harga tergolong rendah.

Bahkan banyak pelaku penampungan ikan nekat menunggui nelayan pulang melaut. Mereka (penampung) berebutan naik di atas perahu, agar dapat langsung membeli ikan dengan harga lebih rendah.

Kondisi ini kata Thariq, justru tidak menguntungkan nelayan, sebab mereka sulit meraih keuntungan besar.

"Kalau nelayan dimodali kios ikan, dengan fasilitas penunjang memadai tentu akan lebih menguntungkan. Harga pun akan bersaing," kata dia lagi.

Kios ikan pun akan memudahkan masyarakat membeli ikan segar. Yang terjadi, permintaan tinggi namun masyarakat sulit makan ikan karena rata-rata penampung memasarkan ikan ke luar daerah.

Maka nelayan perlu dimodali memiliki kios ikan, ataupun bermitra dengan para pemilik kios ikan dengan intervesi dari pemerintah daerah.

Kios ikan kata Thariq pula, diyakini mampu mendorong pemasaran ikan yang lebih menguntungkan nelayan berpenghasilan rendah, pelaku usaha kecil dan menengah, serta memenuhi permintaan ikan segar di tingkat lokal.

Ikan segar merupakan salah satu komoditas perikanan yang menyebabkan inflasi namun tidak berlaku secara umum.

Hanya pada beberapa jenis ikan saja, diantaranya ikan cakalang mengingat secara umum, jenis ikan sangat banyak.

Sehingga dapat disubstitusi atau diganti dengan jenis ikan lainnya.

Namun pemerintah daerah terus menggagas program inovatif untuk mencegah inflasi di sektor perikanan, serta berupaya meningkatkan perekonomian nelayan.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, saat pandemi COVID-19 produksi perikanan tangkap di tahun 2020 mengalami penurunan 20 persen pada bulan Maret hingga Mei.

Namun di bulan Maret tahun 2021 ini, produksinya cenderung naik.

Pemerintah daerah meyakini tambah Thariq, produksi perikanan pada bulan April hingga Mei akan mengalami kenaikan mengingat pada bulan-bulan tersebut merupakan musim tangkapan.***
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021