Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Kamis, mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan bagi para sopir bus yang tidak beroperasi karena kebijakan larangan mudik.

Menurutnya pemerintah resmi melarang masyarakat mudik lebaran mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021, untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Akibat kebijakan tersebut, para supir  bus maupun angkutan lintas daerah terancam tidak berpenghasilan.

Bantuan tersebut berupa 10 kilogram beras, dua liter minyak goreng, dua kilogram gula pasir dan 10 butir telur yang diklaim untuk memenuhi sebagian kebutuhan sehari-hari.

“Kami sudah pikirkan ini jauh-jauh hari. Para sopir akan jadi pengangguran sementata karena ada pelarangan mudik," tambahnya.

Lebih jauh ia mengatakan selain supir pekerja lain yang terdampak adalah pelayan hotel, karyawan toko, dan pariwisata yang akan ditutup menjelang lebaran.

"Mereka ini juga akan mendapatkan bantuan sembako yang sama dari pemprov," imbuhnya.

Ia menjelaskan kebijakan yang diambil pemerintah melarang semua transportasi umum maupun pribadi untuk kepentingan mudik, adalah untuk mengantisipasi peningkatan arus pergerakan penduduk yang berpotensi meningkatkan penularan COVID-19 antar daerah.

Sebelum larangan mudik dilaksanakan, Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama pemda kabupaten  dan kota serta Forkopimda akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dimulai pada tanggal 26 April 2021.

Salah seorang sopir bus di Gorontalo, Ibrahim mengatakan bantuan sembako dari pemprov akan membantu meringankan bebannya di bulan ramadhan.

Namun demikian, ia mengungkapkan bahwa kebijakan larangan mudik akan sangat mempengaruhi perekonomian keluarganya.

"Kami tak hanya butuh makan, tapi masih ada cicilan yang harus kami bayar. Juga keperluan lain yang tentu tidak terakomodir dalam bantuan pemerintah," katanya.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021