Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Indra Yasin, mengatakan, program penyediaan jamban sehat keluarga sinergi dengan upaya menekan masalah gagal pertumbuhan pada anak 'stunting'.

"Agar tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan (BABS) sehingga perilaku hidup bersih dan sehat dapat terus terpelihara," katanya, di Gorontalo, Selasa.

Hal itu diungkapkannya pada rapat lintas sektor terkait persiapan kabupaten tersebut menjadi lokasi fokus (lokus) penanganan gagal pertumbuhan pada anak di tahun 2022.

Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) setempat katanya, harus memprogramkan penanganan gagal pertumbuhan karena menyangkut pemenuhan gizi, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan sarana dan prasarana pendukung kesehatan.

Serta program kesehatan lainnya yang muaranya mampu menolkan kasus kurang gizi dan gagal pertumbuhan pada anak.

Dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan angka gagal pertumbuhan pada anak di daerah itu, diantaranya penyediaan jamban keluarga.

"Setiap rumah harus menyediakan satu unit jamban sehat," katanya.

Hingga saat ini, pemenuhan tersebut telah mencapai 80 persen tersebar di 11 kecamatan.

"Kita masih harus menuntaskan 20 persen lagi, dan saya targetkan akan tercapai tahun 2022 nanti," katanya lagi.

Dinas Kesehatan setempat selaku 'leading sector' program lokus tersebut, diharapkan mampu mendorong pemerintah desa untuk merealisasikan program tuntas jamban sehat keluarga.

Harapannya, program penyediaan tersebut akan bermuara pada penciptaan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sehingga penanganan persoalan gizi yang sangat kompleks dapat berdampak pada terwujudnya nol kasus gizi buruk dan gagal pertumbuhan pada anak.

"Kita perlu seriusi dan melakukan langkah-langkah strategis dan produktif," pungkasnya.***
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021