Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejak berakhirnya perayaan Idul Fitri dan lebaran ketupat, harga daging dan tulang sapi yang dijual di beberapa pasar tradisional di Gorontalo mulai turun.

Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Ishak, Kamis, mengatakan saat memasuki lebaran idul fitri dan perayaan ketupat, permintaan konsumen mengalami peningkat sehingga harga daging naik.

Dia menjelaskan, selama dua pekan lalu harga daging dijual Rp115 ribu/kg dan tulang Rp50 ribu/kg, namun saat ini turun menjadi Rp100 ribu/kg untuk daging dan tulang Rp35 ribu/kg.

Salah seorang pedagang daging di jalan Tondano Kota Gorontalo, Ais, mengatakan, saat ini harga mengalami penurunan, begitu juga omzet daging yang dijual turun.

Jika sebelumnnya dalam dua pekan lalu tiap hari bisa menjual 200 hingga 220 kg daging dan 70 hingga 90 kg tulang, namun saat ini menurun hanya 50 hingga 75 kg per hari dan tulang 20 hingga 30 kg per hari.

"Saat sepekan menjelang lebaran kami memotong dua hingga tiga ekor sapi, namun saat ini satu ekor sapi dijual selam dua hari," kata Ais.

Dia menjelaskan, saat ini pedagang hanya mengandalkan pedagang bakso dan pemilik katering, untuk memperlancar penjualan daging dan tulang, sedangkan keperluan hotel dan restoran belum normal.

"Saat ini kami menjual daging hanya kepada pedagang bakso dan pemilik katering, berbeda saat menjelang lebaran dan perayaan ketupat lalu," kata Ais.

Meskipun harga daging dan tulang mengalami penurunan, namun tidak diikuti dengan harga sapi di pasaran, tetap masih mahal sehingga banyak pedagang yang membeli sapi yang ukuran sedang.

"Harga sapi di pasaran saat ini tetap mahal, sehingga banyak pedagang yang membeli sapi ukuran sedang," kata Ais.

Pewarta: M.F. Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015