Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memperhatikan kelengkapan dokumen administrasi atas pengelolaan keuangan dalam realisasi belanja fisik maupun pencairan anggaran di dinas masing-masing.
"Tolong jangan hanya mengejar target fisik dan keuangan, tetapi administrasi kita ada yang tercecer atau terlewati. Itu bisa jadi pintu masuk dari aparat penegak hukum," kata Rusli saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran APBD dan APBN tahun anggaran 2021, di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan penataan dan perbaikan administrasi ini penting karena beberapa waktu lalu ditemukan kontrak dengan judul dan rencana anggaran yang berbeda. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah hukum dan keuangan.
Untuk itu, Rusli mengharapkan kepada biro dan dinas terkait untuk terus berkoordinasi dengan seluruh OPD terkait proses perencanaan dan pencairan anggaran agar sesuai tata kelola yang berlaku.
"Termasuk Biro Hukum, tolong berikan pendampingan kepada SKPD tentang pasal-pasal. Jangan sampai kita yang buat pasal itu, tapi kita juga yang gali kubur sendiri. Karena banyak juga pasal-pasal itu yang hanya di-copy paste dan ketahuan oleh pemeriksa," katanya.
Selain taat tata kelola dan administrasi, Rusli juga menekankan tentang pengurusan aset-aset milik pemerintah daerah dan pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa di tiap-tiap OPD.
Ia mencontohkan pengurusan pengelolaan aset yang sampai saat ini belum tuntas adalah aset eks perusahaan PT. Harim, serta aset SMA/SMK sederajat yang seharusnya telah diserahkan ke pemerintah provinsi.
"Untuk SMA, SMK dan SLB saya konsultasi dengan KPK. Kalau memang surat-suratnya sudah tidak ada atau hilang, bisa dibikinkan surat dari walikota/bupati bahwa ini benar-benar punya pemprov," tambahnya.
Saat ini, laporan Biro Pembangunan dan Pengendalian Ekonomi (P2E) menyatakan realisasi keuangan Pemprov Gorontalo pada April 2021 mencapai 23,29 persen, dengan realisasi fisik sebesar 30,06 persen.
Dari 33 OPD, 15 diantaranya sudah mencapai bahkan melebihi target. Sedangkan, sisanya 18 OPD belum mencapai target realisasi fisik dan keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Tolong jangan hanya mengejar target fisik dan keuangan, tetapi administrasi kita ada yang tercecer atau terlewati. Itu bisa jadi pintu masuk dari aparat penegak hukum," kata Rusli saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran APBD dan APBN tahun anggaran 2021, di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan penataan dan perbaikan administrasi ini penting karena beberapa waktu lalu ditemukan kontrak dengan judul dan rencana anggaran yang berbeda. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah hukum dan keuangan.
Untuk itu, Rusli mengharapkan kepada biro dan dinas terkait untuk terus berkoordinasi dengan seluruh OPD terkait proses perencanaan dan pencairan anggaran agar sesuai tata kelola yang berlaku.
"Termasuk Biro Hukum, tolong berikan pendampingan kepada SKPD tentang pasal-pasal. Jangan sampai kita yang buat pasal itu, tapi kita juga yang gali kubur sendiri. Karena banyak juga pasal-pasal itu yang hanya di-copy paste dan ketahuan oleh pemeriksa," katanya.
Selain taat tata kelola dan administrasi, Rusli juga menekankan tentang pengurusan aset-aset milik pemerintah daerah dan pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa di tiap-tiap OPD.
Ia mencontohkan pengurusan pengelolaan aset yang sampai saat ini belum tuntas adalah aset eks perusahaan PT. Harim, serta aset SMA/SMK sederajat yang seharusnya telah diserahkan ke pemerintah provinsi.
"Untuk SMA, SMK dan SLB saya konsultasi dengan KPK. Kalau memang surat-suratnya sudah tidak ada atau hilang, bisa dibikinkan surat dari walikota/bupati bahwa ini benar-benar punya pemprov," tambahnya.
Saat ini, laporan Biro Pembangunan dan Pengendalian Ekonomi (P2E) menyatakan realisasi keuangan Pemprov Gorontalo pada April 2021 mencapai 23,29 persen, dengan realisasi fisik sebesar 30,06 persen.
Dari 33 OPD, 15 diantaranya sudah mencapai bahkan melebihi target. Sedangkan, sisanya 18 OPD belum mencapai target realisasi fisik dan keuangan.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021