Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Minggu, mengatakan pandemi COVID-19 yang telah berlangsung setahun lebih sangat berdampak pada dua sektor unggulan daerah tersebut, yaitu pertanian dan perikanan.

"Padahal dua sektor ini, yakni pertanian dan perikanan berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo," katanya di Gorontalo.

Ia mencontohkan Nilai Tukar Petani (NTP) yang pada tahun 2020 tercatat rata-rata sebesar 99,42, namun NTP tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai rata-rata 103,44.

Demikian pula halnya untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang pada tahun 2019 tercatat rata-rata 101,42, turun menjadi 93,35 pada tahun 2020.

Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Gorontalo mengalami kontraksi sebesar -0,02 persen.

Namun demikian, angka itu lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional yang terkontraksi lebih dalam sebesar negatif -2,07 persen.

Ia menilai perlu ada gerakan bersama untuk menggenjot perrkonomian daerah, meski pandemi masih berlangsung.

Sebelumnya Pemprov Gorontalo menggelar rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan di aula rumah jabatan gubernur, Jumat (21/5).

“Berdasarkan data tentang perekonomian Gorontalo, perlu adanya pengawasan dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) , baik dari BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo maupun Inspektorat Daerah untuk memastikan capaian program dan indikator dari kedua sektor unggulan yakni pertanian dan perikanan” katanya.

Apalagi, APIP merupakan bagian dari manajemen, yang mempunyai tugas melakukan pengawasan yang independen dalam rangka memberikan nilai tambah dalam pencapaian tujuan organisasi pemerintah, demikian Idris Rahim.


 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021