Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, siap menyukseskan program nasional Gertak Birahi yaitu program pembibitan sapi perah dengan proses inseminasi buatan.
Hal itu diungkap Bupati Indra Yasin, Kamis, di Gorontalo, usai menerima kunjungan pihak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pusat yang akan mensosialisasikannya di daerah ini.
"Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten ini, kita targetkan 3.000 ekor sapi betina yang diharapkan akan mendukung program nasional yang telah dicanangkan Presiden Jokowi," ujar Indra.
Menurutnya, program swasembada daging sudah menjadi target pemerintah daerah sejak tahun 2008 lalu yang ingin dicapai tahun 2017 mendatang, sehingga ia optimistis jika program Gertak Birahi mampu meningkatkan produksi ternak sapi di daerah ini.
Peternak di Gorontalo Utara diakuinya, belum terlalu mengenal program Gertak Birahi dengan proses inseminasi buatan yang diharapkan mampu meningkatkan populasi ternak sapi yang baru berkisar 8.000 ekor.
Tantangan terberat di daerah ini kata ia, adalah memberi kesadaran kepada peternak untuk memelihara sapi dengan sistem kandangan.
"Kebanyakan peternak memelihara sapi di perbukitan atau melepasnya di tanah lapang, sehingga instansi teknis terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Badan Penyuluhan setempat, meningkatkan program pendampingan agar peternak merubah pola yang selama ini dilakukan untuk menggenjot produksi sapi yang sangat potensial di daerah ini," ujar bupati.
Apsari Kumalajati dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pusat mengatakan, program nasional Gertak Birahi dengan sistem inseminasi buatan yaitu perkembangbiakkan hewan ternak betina melalui penyuntikan benih buatan.
Program peningkatan swasembada daging ini dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia, khusus di Gorontalo Utara memang ditargetkan 3.000 ekor ternak sapi.
Khusus di Kecamatan Kwandang yang ada di pusat ibu kota kabupaten, telah berhasil di data sebanyak 1.075 ekor hewan ternak sapi yang telah diikutkan dalam program ini, menyusul kecamatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Hal itu diungkap Bupati Indra Yasin, Kamis, di Gorontalo, usai menerima kunjungan pihak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pusat yang akan mensosialisasikannya di daerah ini.
"Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten ini, kita targetkan 3.000 ekor sapi betina yang diharapkan akan mendukung program nasional yang telah dicanangkan Presiden Jokowi," ujar Indra.
Menurutnya, program swasembada daging sudah menjadi target pemerintah daerah sejak tahun 2008 lalu yang ingin dicapai tahun 2017 mendatang, sehingga ia optimistis jika program Gertak Birahi mampu meningkatkan produksi ternak sapi di daerah ini.
Peternak di Gorontalo Utara diakuinya, belum terlalu mengenal program Gertak Birahi dengan proses inseminasi buatan yang diharapkan mampu meningkatkan populasi ternak sapi yang baru berkisar 8.000 ekor.
Tantangan terberat di daerah ini kata ia, adalah memberi kesadaran kepada peternak untuk memelihara sapi dengan sistem kandangan.
"Kebanyakan peternak memelihara sapi di perbukitan atau melepasnya di tanah lapang, sehingga instansi teknis terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Badan Penyuluhan setempat, meningkatkan program pendampingan agar peternak merubah pola yang selama ini dilakukan untuk menggenjot produksi sapi yang sangat potensial di daerah ini," ujar bupati.
Apsari Kumalajati dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pusat mengatakan, program nasional Gertak Birahi dengan sistem inseminasi buatan yaitu perkembangbiakkan hewan ternak betina melalui penyuntikan benih buatan.
Program peningkatan swasembada daging ini dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia, khusus di Gorontalo Utara memang ditargetkan 3.000 ekor ternak sapi.
Khusus di Kecamatan Kwandang yang ada di pusat ibu kota kabupaten, telah berhasil di data sebanyak 1.075 ekor hewan ternak sapi yang telah diikutkan dalam program ini, menyusul kecamatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015