Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai menerapkan penggunaan aplikasi Belanja Langsung (Bela) Pengadaan, sebagai penyedia layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah. 

Aplikasi tersebut segera diluncurkan resmi dan Pemprov Gorontalo merupakan daerah ke-6 yang menerapkan aplikasi Bela Pengadaan.

"Pada tanggal 28 Juni akan kami akan launching, sekaligus mendemokan salah satu dinas untuk melaksanakan transaksi di bela pengadaan," kata Kepala Biro Pengadaan Setda Provinsi Gorontalo Sultan Kalupe di Gorontalo, Kamis.

Aplikasi yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu untuk memberikan kemudahan dalam belanja pemerintah, serta mendorong pertumbuhan usaha mikro dan kecil (UMK). 

Aplikasi itu juga diklaim akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Selain itu, aplikasi Bela Pengadaan akan digunakan untuk belanjang langsung pemerintah yang nilainya hingga Rp50 juta. 

"Kantor tidak lagi belanja makan minum, alat tulis kantor, dan belanja lainnya secara manual tetapi diarahkan menggunakan aplikasi ini," tambahnya.

Ada 12 "marketplace" yang terhubung dengan aplikasi Bela Pengadaan diantaranya Bukalapak, Shopee, Bhinneka, Grab, Blibli, Mbiz dan lainya. 

Dari 12 marketplace tersebut Pemprov Gorontalo telah menggandeng Mbiz dan Grab.

"Mudah-mudahan setelah penginputan data, kami juga akan menjajaki 10 marketplace yang ada," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba butuh penguatan sumber daya manusia (SDM) dalam pemanfaatan aplikasi tersebut.

"Harus dipastikan bahwa SDM kita mampu menggunakan aplikasi. Saya berharap pejabat pengadaan bisa berdiskusi dan berbagi terkait kekurangan dan kelebihan aplikasi," kata Darda.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021