Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sering terjadinya pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, membuat puluhan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Kota Gorontalo, melakukan unjuk rasa ke kantor PLN cabang setempat, Kamis.

Dengan menamakan diri "Gerakan Anti Darurat Pemadaman Listrik Nasional", puluhan mahasiswa unjuk rasa dengan membawa tiga tuntutan untuk PLN Gorontalo.

Tuntutan tersebut yaitu stop pemadaman listrik di provinsi Gorontalo, permohonan maaf dari Direktur PLN kepada warga Gorontalo setiap harinya melalui media massa dan meminta ganti rugi baik materil maupun non materil yang diakibatkan pemadaman listrik.

"Bayangkan saja akibat pemadaman bergilir ini, banyak kerugian dialami warga akibat kerusakan barang-barang elektronik," kata mahasiswa.

Bahkan sebelumnya, beberapa warga di Kota Gorontalo sempat memblokir jalan utama lalu lintas akibat kesal dengan pemadaman bergilir.

Sementara itu Asisten Manager Jaringan PLN Area Gorontalo, Arief Yudiantoro mengatakan kepada massa aksi bahwa, PLN menginginkan tidak adanya pemadaman seperti sekarang ini.

Menurutnya, listrik merupakan salah satu tiang penyangga ekonomi bangsa, pemadaman bergilir terjadi karena listrik Provinsi Gorontalo masih terhubung dengan Provinsi Sulawesi Utara.

"Apabila terjadi gangguan di pembangkit listrik di sulawesi utara, maka Gorontalo juga akan terkena dampaknya," ungkap Arief.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015