Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo akan menindaklanjuti pembentukan tim pendamping keluarga berisiko stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo.

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo di Gorontalo, Sabtu, mengungkapkan bahwa stunting saat ini masih menjadi masalah yang harus ditekan demi masa depan negara dan daerah.

"Memang stunting saat ini masih menjadi problem kita. Ini demi masa depan negara dan daerah," ujar Nelson usai rapat koordinasi bersama BKKBN.

Ia menjelaskan, Indonesia akan mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045. Hal tersebut dinilai bukan hal mudah karena stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun di Indonesia.

Oleh karena itu, masalah stunting harus segera dientaskan agar tidak menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Menyikapi pembentukan tim pendampingan keluarga resiko stunting di Kabupaten Gorontalo, Nelson berharap hal tersebut akan segera ditindaklanjuti.

Ia pun menegaskan, pada rembuk stunting yang direncanakan akhir bulan September, semua stakeholder akan melakukan konsolidasi, termasuk konsolidasi anggaran.

"Saya mohon kepala Bappeda rembuk stunting ini kita laksanakan akhir bulan September atau paling lambat awal bulan depan. Kemudian persiapannya ke tingkat desa dengan merumuskan dengan baik termasuk dari Pemdes untuk menularkan ke tingkat desa dan kecamatan,” ungkapnya.

Bupati Nelson mengatakan dengan bakal hadirnya satuan tugas dan adanya sistem pendampingan stunting di semua lini, maka penanganan akan berjalan terorganisir dan lebih tersistem dengan baik.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021