Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Peserta "rally yacht" atau petualang kapal layar dalam rangka iven Sail Tomini dan Festival Boalemo di Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo, masih berdatangan di Kabupaten Gorontalo Utara.

Elizabeth, salah satu "Yachter" atau petualang kapal layar, Jumat di Gorontalo Utara, mengaku memilih singgah di kabupaten ini sebab penasaran mendengar kabar dari teman lainnya yang telah lebih dulu tiba pada akhir Agustus 2015.

"Ternyata apa yang kami lihat disini semuanya indah, pemandangan bawah lautnya sangat mengagumkan bahkan beberapa objek wisata di darat tak kalah indah," ujar petualang dari Inggris ini.

Selain "snorkling", Elizabeth dan tiga rekannya mengunjungi pasar tradisional Moluo Kwandang, mereka sempat menikmati kopi jahe andalan daerah ini, membeli sejumlah sayuran dan rempah-rempah dan menyempatkan berkunjung di objek Benteng Oranye di Kecamatan Tomilito.

"Saya sangat senang singgah di Gorontalo Utara, pulau-pulaunya sungguh cantik, kami bahkan berteduh di Pulau Mohinggito yang memiliki banyak "spot dive", "corral table" yang indah, ikan badut dan karang bunga yang sangat cantik," katanya.

Lanjut dia bahwa sungguh luar biasa berada di daerah ini, apalagi keindahan Pulau Saronde yang sangat nyaman, tahun depan daerah ini harus menjadi tempat persinggahan wajib.

Elizabeth mengaku menghabiskan waktu selama tiga hari, untuk selanjutnya akan berlayar menuju Kuching, Malaysia berkumpul dengan Yachter lainnya.

Ia memastikan masih ada 9 kapal lagi yang akan singgah di Pulau Saronde. Mereka memang datang tidak bersamaan sebab sempat terkendala dengan cuaca yaitu angin kencang dan gelombang tinggi.

Ditambah lagi pemeriksaan administrasi di dua daerah sebelumnya kata Elizabeth yang membutuhkan birokrasi panjang, sehingga kedatangannya tidak bersamaan dengan kapal-kapal lainnya.

Ia mengaku akan kembali mengunjungi Indonesia pada tahun 2016, khususnya menikmati keindahan Pulau Saronde di Gorontalo Utara.

Hanya saja ia berharap, pemeriksaan birokrasi yang diterapkan saat masuk di Indonesia tidak terlalu mempersulit kedatangan mereka.

"Kami tidak mempersoalkan pemeriksaan administrasi, asalkan birokrasinya tidak panjang dan waktu serta biaya yang diberlakukan harus dipastikan sesuai ketentuan. Kami berharap tidak lagi dipersulit oleh oknum-oknum yang sengaja ingin memanfaatkan ketidaktahuan kami tentang sistem pemeriksaan saat masuk di wilayah Indonesia," ujarnya.

Yassin Ali, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gorontalo Utara mengaku, selalu siap menyambut dan memandu para Yachters yang singgah di daerah ini.

"Ini adalah kesempatan emas bagi Gorontalo Utara untuk mempromosikan pariwisata yang dimiliki, terbukti para Yachter masih banyak yang ingin singgah melihat langsung keindahan Pulau Saronde dan pulau-pulau lainnya yang dimiliki," ujarnya.

Pemerintah Daerah memang sengaja menyambut para Yachter seperti wisatawan manca negara pada umumnya, agar bisa memanfaatkan mereka sebagai media promosi yang paling tepat.

"Kita hanya tinggal menawarkan keindahan objek-objek wisata yang dimiliki, menunjukkan keramahan dan memperkenalkan makanan tradisional yang akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan manca negara, sehingga mereka bisa mempromosikannya ke negara masing-masing," ujarnya.

Terbukti sejak 28 Agustus 2015 hingga saat ini, rata-rata para Yachter berada di Gorontalo Utara selama tiga hari. Mereka menghabiskan waktu dengan menyelam, berbelanja di pasar bahkan makan di warung-warung tradisional yang ada di sekitar Pelabuhan Kwandang.

Kunjungan tersebut sangat berdampak pada peningkatan perekonomian daerah. Para pemilik taksi laut dan penjual makanan ikut menikmati penghasilan lebih besar dari biasanya dengan ramainya kunjungan wisatawan manca negara di daerah ini.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015