Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, segera membangun Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Tolinggula atau di wilayah barat kabupaten tersebut.
"Kita sudah menyiapkan lahan seluas 3 hektare, untuk pembangunan rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Tolinggula atau wilayah perbatasan antara Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah (Sulteng)," kata Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan, daerah itu menerima dana alokasi khusus (DAK) di sektor kesehatan, untuk pembangunan RS Pratama senilai Rp70 miliar.
Pembangunan Rumah Sakit Pratama Tolinggula kata dia, sangat menjadi prioritas mengingat keberadaannya terus disuarakan Bupati Indra Yasin kepada pemerintah pusat.
"Alhamdulillah hasil perjuangan pak bupati, segera terealisasi," ungkapnya.
Letak geografis wilayah itu yang sangat berjauhan antara kecamatan satu dengan lainnya, khususnya antara Kecamatan Tolinggula, dengan pusat ibu kota kabupaten, membuat pembangunan infrastruktur itu menjadi sangat prioritas.
Sehingga pada Tahun Anggaran 2022 nanti, fokus pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan akan diarahkan pada pembangunan Rumah Sakit Pratama.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran mengaku sangat mengapresiasi pembangunan Rumah Sakit Pratama.
"Ini dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Roni.
Sesuai pengalamannya semasa masih menjabat Wakil Bupati Gorontalo Utara, periode 2013-2018, banyak keluhan masyarakat dari wilayah barat tersebut, akibat sulitnya mendapatkan layanan kesehatan memadai.
Apalagi saat musibah tanah longsor di tahun 2017 lalu, wilayah barat itu, mulai dari Kecamatan Sumalata, Biau dan Tolinggula, sempat terisolir hampir dua pekan karena lintas Sulawesi putus total.
Kondisi itu sangat berdampak pada layanan kesehatan. "Banyak pasien rujukan terpaksa dibawa melalui jalur laut. Ada juga yang diseberangkan menyusuri jalan terjal dan berbatu, untuk dipindahkan dari satu ambulans ke ambulans lainnya," kata Roni lagi.
Olehnya, pembangunan Rumah Sakit Pratama, dipastikan akan menjadi penyanggah dari Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Umar Sidiki di pusat ibu kota kabupaten.
"Kita berharap, pelayanan kesehatan akan menjadi sangat baik. DPRD pun mengingatkan agar Pemkab mulai berupaya melakukan pemenuhan sumber daya tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat," imbuhnya.
DPRD juga telah mengunjungi lokasi pembangunan rumah sakit itu. "Kami berharap, Pemkab mempersiapkannya optimal dan fokus untuk pembangunan rumah sakit yang sangat diidam-idamkan masyarakat di wilayah barat tersebut," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Kita sudah menyiapkan lahan seluas 3 hektare, untuk pembangunan rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Tolinggula atau wilayah perbatasan antara Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah (Sulteng)," kata Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan, daerah itu menerima dana alokasi khusus (DAK) di sektor kesehatan, untuk pembangunan RS Pratama senilai Rp70 miliar.
Pembangunan Rumah Sakit Pratama Tolinggula kata dia, sangat menjadi prioritas mengingat keberadaannya terus disuarakan Bupati Indra Yasin kepada pemerintah pusat.
"Alhamdulillah hasil perjuangan pak bupati, segera terealisasi," ungkapnya.
Letak geografis wilayah itu yang sangat berjauhan antara kecamatan satu dengan lainnya, khususnya antara Kecamatan Tolinggula, dengan pusat ibu kota kabupaten, membuat pembangunan infrastruktur itu menjadi sangat prioritas.
Sehingga pada Tahun Anggaran 2022 nanti, fokus pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan akan diarahkan pada pembangunan Rumah Sakit Pratama.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran mengaku sangat mengapresiasi pembangunan Rumah Sakit Pratama.
"Ini dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Roni.
Sesuai pengalamannya semasa masih menjabat Wakil Bupati Gorontalo Utara, periode 2013-2018, banyak keluhan masyarakat dari wilayah barat tersebut, akibat sulitnya mendapatkan layanan kesehatan memadai.
Apalagi saat musibah tanah longsor di tahun 2017 lalu, wilayah barat itu, mulai dari Kecamatan Sumalata, Biau dan Tolinggula, sempat terisolir hampir dua pekan karena lintas Sulawesi putus total.
Kondisi itu sangat berdampak pada layanan kesehatan. "Banyak pasien rujukan terpaksa dibawa melalui jalur laut. Ada juga yang diseberangkan menyusuri jalan terjal dan berbatu, untuk dipindahkan dari satu ambulans ke ambulans lainnya," kata Roni lagi.
Olehnya, pembangunan Rumah Sakit Pratama, dipastikan akan menjadi penyanggah dari Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Umar Sidiki di pusat ibu kota kabupaten.
"Kita berharap, pelayanan kesehatan akan menjadi sangat baik. DPRD pun mengingatkan agar Pemkab mulai berupaya melakukan pemenuhan sumber daya tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat," imbuhnya.
DPRD juga telah mengunjungi lokasi pembangunan rumah sakit itu. "Kami berharap, Pemkab mempersiapkannya optimal dan fokus untuk pembangunan rumah sakit yang sangat diidam-idamkan masyarakat di wilayah barat tersebut," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021