Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan pos pendapatan dan belanja Pemerintah Provinsi Gorontalo pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 menurun.

Pendapatan daerah tahun 2022 turun sebesar Rp160,33 miliar atau 8,37 persen, yaitu menjadi Rp1,75 triliun dari APBD induk 2021 sebesar Rp1,91 triliun,” katanya pada Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat II Ranperda APBD 2022 yang diikuti secara daring, Senin,

Sedangkan belanja daerah turun sebesar Rp176,08 miliar atau 9,21 persen, yakni  sebesar Rp1,37 triliun dari APBD induk 2021 sebesar Rp1,91 triliun.

Gubernur menjelaskan penurunan tersebut disebabkan adanya pandemi COVID-19 yang memperlambat perekonomian.

Faktor penyebab lainnya adalah pindahnya dana alokasi khusus nonfisik berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD dan SMP dari pemprov ke pemerintah kabupaten/kota.

Meskipun pendapatan dan belanja daerah tersebut turun, namun pembiayaan daerah masih surplus Rp17,82 miliar.

Pembiayaan tersebut merupakan selisih antara pendapatan dan belanja daerah.

“Dari surplus Rp17,82 miliar akan membiayai pengeluaran pembiayaan berupa penyerataan modal investasi daerah ke PT. Bank Sulutgo sebesar Rp5 miliar dan pembiayaan cicilan pokok utang yang jatuh tempo kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp12,82 miliar,” ungkapnya.

Ranperda APBD 2022 disetujui oleh tujuh fraksi di DPRD Provinsi Gorontalo untuk ditetapkan sebagai Perda.

Selanjutnya Pemprov Gorontalo akan berkonsultasi ke Kemendagri untuk memperoleh koreksi dan persetujuan sebelum ditetapkan.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021