Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP telah dikerahkan untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

"Sejak Hari Minggu (5/12), Baguna PDIP telah bergotong royong, membantu evakuasi pengungsi, pembuatan dapur umum, hingga bantuan selimut, masker dan obat-obatan," kata Hasto dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa.
 
Menurut dia, Baguna PDIP Provinsi Jatim memimpin tanggap darurat dengan dibantu Baguna dari DPC Lumajang, Surabaya, dan pada Selasa ini diperkuat dengan DPC Malang, Jember, dan Banyuwangi.

Guna mengoordinasikan penanganan bencana, lanjut Hasto, Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri langsung menugaskan Ribka Tjiiptaning, Sri Rahayu, dan Sadar Restu untuk memimpin gerak Baguna di dalam membantu rakyat korban letusan Gunung Semeru.

Sementara, Kepala Baguna Pusat Max Ruland Boseke dan Sekretaris Baguna Alvian Feoh diminta melakukan gelar pasukan Baguna se Jabodetabek guna mengantisipasi banjir di wilayah tersebut.

"Bu Risma dalam kapasitas sebagai Menteri Sosial langsung turun ke lapangan, melakukan koordinasi dengan BMKG, BNPB, Basarnas dan dengan aparatur pemerintah daerah termasuk melakukan relokasi tempat pengungsian ke daerah aman setelah mendapatkan informasi dari Direktorat Jendral Vulkanologi dan Geologi Kementerian ESDM," papar Hasto.
 
Baguna PDIP terbukti aktif bergerak dengan semangat gotong royong membantu rakyat tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya.
 
"Motto Baguna sebagaimana ditetapkan oleh Ibu Mega, yakni tanggap darurat, gerak cepat, tepat sasaran, telah diterjemahkan dalam protap operasional dalam penanggulangan bencana," ujarnya.
 
Hasto menambahkan, apa yang dilakukan oleh PDI Perjuangan, termasuk melalui gerak cepat Baguna di dalam menolong rakyat, terbukti efektif dan rakyat terus memberikan kepercayaan kepada partai.
 
Sementara itul, Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan melalui data Pusdalops sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
 
"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (6/12).
 
 

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021