Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Rina Polapa, menanggapi 'meroketnya' harga cabai rawit di daerah itu.

"Harga cabai rawit maupun cabai merah keriting sama-sama naik tajam, dan masyarakat mulai mengeluhkannya," kata Rina, Ketua Komisi I DPRD Gorontalo Utara, di Gorontalo, Senin.

Pekan kemarin kata dia, mengutip keluhan warga, harga cabai rawit masih berkisar antara Rp80 ribu/kg hingga Rp90 ribu/kg.
 
Pada Senin pagi tadi katanya lagi, harga cabai rawit semakin meroket menjadi Rp110 ribu/kg, bahkan hasil pantauan pihaknya, di sejumlah pasar tradisional diantaranya di pasar Moluo Kecamatan Kwandang, harga cabai rawit mencapai Rp120 ribu/kg.

Sedangkan harga cabai merah keriting naik dari Rp45 ribu/kg, kini menjadi Rp65 ribu/kg.

DPRD berharap, kenaikan harga tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah, diantaranya dengan menggelar operasi pasar hingga melakukan intervensi kepada petani cabai lokal.

Sebab dari informasi sejumlah pedagang, kenaikan harga cabai dipicu tidak adanya stok di tingkat lokal.

Sehingga pedagang rata-rata membeli dari petani ataupun pengumpul dari daerah lain, seperti Buol Provinsi Sulawesi Tengah.

"Petani cabai perlu mendapat perhatian khusus seperti kemudahan mendapatkan bibit, termasuk yang paling penting adalah pupuk untuk menjamin keberlangsungan produksi," katanya.

Sira (38), warga Kecamatan Tomilito mengatakan, naiknya harga cabai rawit cukup mempengaruhi ekonomi rumah tangga.

"Cabai sudah menjadi rempah-rempah utama dalam memasak lauk pauk. Harganya yang naik tajam membuat saya terpaksa harus mengurangi pembelian dan menghemat pemakaian meskipun sangat sulit dilakukan," katanya.

Ia berharap, harga cabai rawit dapat kembali stabil agar tidak membebani ibu rumah tangga seperti dirinya.

Tamin, pedagang rempah-rempah di pasar Moluo Kwandang mengatakan, harga cabai rawit naik tajam akibat stok di tingkat lokal kosong.

"Kami terpaksa mencari di daerah-daerah tetangga agar bisa mendapatkan stok. Sekali beli, biasanya mencapai 100 kilo gram, kini jumlahnya dikurangi hingga 50 persen. Sebab harga modal terlalu tinggi, dikhawatirkan sulit untuk menjual ulang dengan kenaikan harga yang sangat signifikan itu," imbuhnya.

Berbeda dengan harga tomat yang tetap stabil di kisaran Rp8 ribu hingga Rp10 ribu/kg, bawang merah Rp34 ribu/kg, dan bawang putih Rp35 ribu/kg.***
Komoditas cabai rawit dan rempah-rempah lainnya, di pasar tradisional Moluo-Kwandang, Gorontalo Utara. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021