Kandidat calon Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sudah memiliki agenda apabila terpilih melanjutkan tongkat kepemimpinan PBNU yakni memperkuat partisipasi Nahdliyin dalam membantu warga miskin.

"Yang bisa dilakukan oleh NU adalah mengkonsolidasikan partisipasi masyarakat untuk membantu negara dalam mengatasi masalah kemiskinan ini. Tapi negara harus punya agenda yang jelas tentang bagaimana strategi dalam mengatasi kemiskinan," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya ini di Lampung, Rabu.

Ia mengatakan secara konstitusi dijelaskan bahwa fakir, miskin, hingga orang terlantar menjadi tanggung jawab negara dalam mengurusnya.

Tetapi sebagai elemen masyarakat, PBNU harus berpartisipasi membantu pemerintah dalam mengentaskan orang miskin.

"Kemudian, NU sebagai elemen masyarakat madani nanti akan ikut berpartispasi dan kontribusi untuk menjalankan yang menjadi agenda negara dalam soal ini," kata dia.

Disinggung mengenai kontestasi, Gus Yahya mengatakan bahwa dalam panggung demokrasi, kompetisi merupakan hal yang biasa. Kendati silih meyakinkan muktamirin dalam penghimpunan suara, setelah itu antarsesama kontestan saling berangkulan demi organisasi.

"Yang saya lakukan selama ini saya mengajak kepada PWNU dan PCNU membuat kesepakatan baru yang harus kita kerjakan bersama terutama dalam menyongsong abad ke-100 ini," kata dia.

Dari laporan yang diterimanya, ada permintaan dari pengurus ranting, cabang, wilayah, hingga pusat agar komunikasi antarpengurus diperbaiki. Selama ini komunikasi antarpengurus kerap terputus.

"Paling sering datang, ada komunikasi lebih lancar, lebih bermakna mulai PBNU ke ranting. Saya menawarkan satu strategi di tingkat cabang kemudian PBNU tumbuh kebutuhan dengan cabang. Mungkin selama ini kurang lancar, karena cabang memikirkan sendiri, apa yang dikerjakan PBNU, cabang enggak tahu," kata dia.


 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021