Salah seorang warga di Kota Gorontalo, Wati Mustafa membuka usaha berbagai produk olahan dari turunan komiditi kelapa, di Jalan Kalimantan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Produk olahan kelapa terdiri dari kelapa parut, sabut kelapa dan tempurung dengan stok kelapa yang dibeli dari Kabila, Batuda'a dan Limboto.

Harga penjualan kelapa parut dijual tidak menentu tergantung dari permintaan pembeli.

"Tidak sama. Ada yang beli harga Rp5.000, ada yang Rp4.000. Ada yang beli harga Rp3.000 bahkan ada yang beli harga Rp1.000," ungkapnya, Selasa.

Untuk penjualan tempurung biasanya dijual dengan harga Rp30.000 perkarung dan yang eceran dengan harga Rp5.000, sedangkan untuk penjualan sabut kelapa tidak dipatok harga tertentu. 

Wati mengaku selain menjual produk olahan kelapa ia juga menawarkan jasa parut dengan harga Rp1.000 persekali parut. 

Ia menjelaskan usaha yang dibuka sejak masa pandemi COVID-19 itu merupakan usaha yang menjanjikan karena seluruh bagian dari buah kelapa bisa dimanfaatkan untuk dijual.

"Yang busuk isinya kan kita juga tidak rugi bisa kita jadikan kopra" jelasnya.

Setiap harinya Wati bisa menjual 60 buah hingga 100 buah kelapa yang didapatkan dari hasil penjualan ke pelanggan setia miliknya. Pelanggan terdiri dari pedagang kue, rumah makan dan masyarakat sekitar.

Disamping usaha miliknya ia membuka usaha lain dengan berjualan pot gantung dan membuka bengkel sepeda motor.

Pewarta: Adiwinata

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022