Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo Deisy Sandra Maryana Datau berharap animo masyarakat untuk divaksin COVID-19 agar tetap tinggi.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu mencari strategi penyeimbang antara kesiapan tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi dengan animo masyarakat, mengingat pihaknya memperoleh informasi jika kesiapan tenaga kesehatan, khususnya vaksinator yang disiapkan di seluruh Puskesmas maupun gerai vaksinasi telah optimal.
Namun, animo masyarakat mulai menurun. Oleh karena itu, perlu dicari strategi yang lebih tepat agar masyarakat sasaran yang belum divaksin segera mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Khusus di wilayah itu sebagai salah satu lintas Sulawesi utama, kekebalan tubuh bersama terhadap virus corona harus terbentuk sempurna. "Mengingat kita ada di wilayah terbuka yang setiap saat orang akan mudah melintas atau masuk dan keluar melalui daerah ini, sehingga persentase cakupan vaksinasi yang perlu dikejar sekitar 26 persen harus dapat terealisasi," katanya.
Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Gorontalo Utara menyebut capaian vaksinasi dosis pertama pada Sabtu (5/3) mencapai 86.736 atau 86,82 persen.
Jika dibandingkan pada Selasa (1/3) capaiannya yaitu 86.366 sasaran atau 86,45 persen. Artinya, pertambahan cakupan vaksinasi COVID-19 sangat tipis hanya 370 sasaran dalam 5 hari.
Padahal, pemerintah daerah menargetkan minimal 113 orang per hari per kecamatan. Jika dikalikan 11 kecamatan, minimal 1.000 sasaran divaksin per hari.
"Maka, DPRD mendorong pemerintah daerah terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan vaksinasi COVID-19, khususnya dalam upaya mendorong animo masyarakat untuk divaksin," imbuhnya.
Ia berharap minimal pertengahan Maret 2022 capaian vaksinasi dosis pertama telah mencapai 92 persen dari total 99.908 sasaran tersebar di 123 desa di 11 kecamatan. Sedangkan untuk cakupan vaksinasi dosis kedua yang diharapkan menembus lebih dari 61.207 sasaran atau 61,26 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Menurutnya, pemerintah daerah perlu mencari strategi penyeimbang antara kesiapan tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi dengan animo masyarakat, mengingat pihaknya memperoleh informasi jika kesiapan tenaga kesehatan, khususnya vaksinator yang disiapkan di seluruh Puskesmas maupun gerai vaksinasi telah optimal.
Namun, animo masyarakat mulai menurun. Oleh karena itu, perlu dicari strategi yang lebih tepat agar masyarakat sasaran yang belum divaksin segera mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Khusus di wilayah itu sebagai salah satu lintas Sulawesi utama, kekebalan tubuh bersama terhadap virus corona harus terbentuk sempurna. "Mengingat kita ada di wilayah terbuka yang setiap saat orang akan mudah melintas atau masuk dan keluar melalui daerah ini, sehingga persentase cakupan vaksinasi yang perlu dikejar sekitar 26 persen harus dapat terealisasi," katanya.
Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Gorontalo Utara menyebut capaian vaksinasi dosis pertama pada Sabtu (5/3) mencapai 86.736 atau 86,82 persen.
Jika dibandingkan pada Selasa (1/3) capaiannya yaitu 86.366 sasaran atau 86,45 persen. Artinya, pertambahan cakupan vaksinasi COVID-19 sangat tipis hanya 370 sasaran dalam 5 hari.
Padahal, pemerintah daerah menargetkan minimal 113 orang per hari per kecamatan. Jika dikalikan 11 kecamatan, minimal 1.000 sasaran divaksin per hari.
"Maka, DPRD mendorong pemerintah daerah terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan vaksinasi COVID-19, khususnya dalam upaya mendorong animo masyarakat untuk divaksin," imbuhnya.
Ia berharap minimal pertengahan Maret 2022 capaian vaksinasi dosis pertama telah mencapai 92 persen dari total 99.908 sasaran tersebar di 123 desa di 11 kecamatan. Sedangkan untuk cakupan vaksinasi dosis kedua yang diharapkan menembus lebih dari 61.207 sasaran atau 61,26 persen.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022