Manado, (ANTARAGORONTALO) - Arnold Mononutu dan Bataga Santiago diusulkan menjadi pahlawan nasional untuk menghargai ketokohan dan karya yang dibuat pada masanya, kata Kepala Bagian Humas Roy Saroinsong, Sabtu.

"Tahapan awal yang sudah dilakukan untuk mengusulkan mereka sebagai pahlawan nasional adalah dilaksanakan seminar nasional ketokohan calon pahlawan nasional," kata Saroinsong di Manado.

Saroinsong menjelaskan, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang  Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan menyebutkan, yang dimaksud dengan pahlawan nasional adalah gelar yang yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajah di wilayah yang sekarang menjadi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.

"Mereka gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara," katanya.

Seminar ini, kata dia, akan menghasilkan rekomendasi untuk nantinya diteruskan kalangan intelektual dan Menteri Sosial RI sebagai bahan kajian dalam rangka pengusulan calon pahlawan nasional kepada dua tokoh tersebut.

Penjabat Gubernur Soni Sumarsono yang membuka seminar tersebut mengatakan, adalah suatu apresiasi bagaimana negara hadir dalam menghargai keteladanan para tokoh atas karyanya.

"Provinsi Sulut saat ini memiliki delapan pahlawan nasional, bila tahun depan oleh Kementerian Sosial RI ditetapkan lagi dua tokoh ini (Arnold Mononutu dan Bataga Santiago) akan ada 10 pahlawan Nasional dari daerah ini," katanya.

Seminar Nasional yang akan mengkaji dan menelaah kiprah dan eksistensi calon pahlawan nasional Arnold Mononutu dan Bataga Santiago dihadiri Sejarawan Nasional Prof Dr Nina H Lubis,MS, Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah Provinsi Sulut,  keluarga besar A Monunutu dan Bataga Santiago, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, forum komunikasi nusa utara serta pejabat Kementerian Sosial RI.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015