Brussel (ANTARA GORONTALO - Penyerang Marseille Michy Batshuayi melakukan
sentuhan-sentuhan penyelesaian pada penampilan gemilang Belgia, ketika
tim peringkat satu dunia itu menang 3-1 atas Italia di Brussel pada
Jumat.
Pertandingan ini untuk peringatan terhadap bencana Stadion heysel 30 tahun silam -- nama 39 korban ditayangkan di layar raksasa pada menit ke-39 -- yang juga akan menjadi pelajaran bagi Italia menjelang Piala Eropa musim panas mendatang.
Tim Azzurri mendapatkan start yang sangat bagus di Stadion Raja Beaudoin, Antonio Candreva memasukkan bola ke gawang yang kosong pada menit ketiga setelah Simon Mignolet menepis sepakan Graziano Pelle.
Namun, kegembiraan Italia tidak bertahan lama.
Pertahanan Italia lengah ketika bek Tottenham Jan Vertonghen melesak ke depan untuk menyambar tendangan sudut dan menanduk bola melewati Gianluigi Buffon, dan menuju ke sudut bawah sang kiper pada menit ke-12.
Di babak kedua, Vertonghen menerima umpan silang Romelu Lukaku untuk melepaskan tembakan yang melebar dari gawang Buffon, dan beberapa menit kemudian Buffon membuat tim lawan mendapat tendangan sudut ketika ia panik dan memukul bola keluar saat berusaha memberi operan kepada pemain bertahan.
Ketika Chiellini mencoba memblok tembakan dari De Bruyne bola kemudian jatuh ke Axel Witsel, namun upayanya melebar.
Pertahanan tengah Italia menjadi pihak yang bersalah pada menit ke-75, ketika De Bruyne memasukkan gol kedua Belgia.
Setelah Eden Hazard menyodorkan bola kepada Batshuayi, Leonardo Bonucci berlari cepat, namun bola mengarah ke rekan setimnya di Juventus Giorgio Chiellini.
Buffon bergerak maju dan sempat menyentuh bola, namun bola jatuh ke De Bruyne.
Italia semestinya mampu menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian ketika Pelle tidak terkawal, namun tandukannya dari tepi kotak penalti dapat dihalau Mignolet.
Batshuayi memastikan kemenangan timnya pada menit ke-87, setelah ia berlari mengejar operan pendek Ferreira Carrasco ke dalam kotak penalti di dekat gawang Buffon.
(Uu.SYS/C/H-RF/A/I015)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Pertandingan ini untuk peringatan terhadap bencana Stadion heysel 30 tahun silam -- nama 39 korban ditayangkan di layar raksasa pada menit ke-39 -- yang juga akan menjadi pelajaran bagi Italia menjelang Piala Eropa musim panas mendatang.
Tim Azzurri mendapatkan start yang sangat bagus di Stadion Raja Beaudoin, Antonio Candreva memasukkan bola ke gawang yang kosong pada menit ketiga setelah Simon Mignolet menepis sepakan Graziano Pelle.
Namun, kegembiraan Italia tidak bertahan lama.
Pertahanan Italia lengah ketika bek Tottenham Jan Vertonghen melesak ke depan untuk menyambar tendangan sudut dan menanduk bola melewati Gianluigi Buffon, dan menuju ke sudut bawah sang kiper pada menit ke-12.
Di babak kedua, Vertonghen menerima umpan silang Romelu Lukaku untuk melepaskan tembakan yang melebar dari gawang Buffon, dan beberapa menit kemudian Buffon membuat tim lawan mendapat tendangan sudut ketika ia panik dan memukul bola keluar saat berusaha memberi operan kepada pemain bertahan.
Ketika Chiellini mencoba memblok tembakan dari De Bruyne bola kemudian jatuh ke Axel Witsel, namun upayanya melebar.
Pertahanan tengah Italia menjadi pihak yang bersalah pada menit ke-75, ketika De Bruyne memasukkan gol kedua Belgia.
Setelah Eden Hazard menyodorkan bola kepada Batshuayi, Leonardo Bonucci berlari cepat, namun bola mengarah ke rekan setimnya di Juventus Giorgio Chiellini.
Buffon bergerak maju dan sempat menyentuh bola, namun bola jatuh ke De Bruyne.
Italia semestinya mampu menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian ketika Pelle tidak terkawal, namun tandukannya dari tepi kotak penalti dapat dihalau Mignolet.
Batshuayi memastikan kemenangan timnya pada menit ke-87, setelah ia berlari mengejar operan pendek Ferreira Carrasco ke dalam kotak penalti di dekat gawang Buffon.
(Uu.SYS/C/H-RF/A/I015)
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015