Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo meminta jajarannya, khususnya di bidang kesehatan, agar mewaspadai hepatitis akut pada anak seiring kemunculan kasus tersebut di beberapa daerah di Indonesia.
Seusai pertemuan secara daring dalam apel siaga dengan para Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak, di Gorontalo, Jumat, ia mengemukakan bahwa hingga kini, hepatitis akut itu masih dipelajari dan dianalisis secara global. Nelson meminta setiap puskesmas mulai mewaspadai sebagai langkah pencegahan dini.
"Misalnya puskesmas, itu harus mengadakan rapat dan harus mengecek jangan sampai ada hepatitis. Maka saya minta pekan ini ada tim internal untuk tindak lanjut dari masalah ini," ujarnya.
Sementara itu, penyelenggaraan apel Siaga TPK Bergerak yang dipimpin bupati secara daring juga dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga bagi calon pengantin, ibu hamil, ibu pascabersalin, bayi usia dua tahun, serta persoalan stunting, yang penanggulangannya dinilai sangat penting.
Bahkan, setelah berhasil menekan stunting ke angka 5 persen, Bupati Nelson kembali berharap jajaran kesehatan akan melakukan langkah-langkah strategis, sehingga capaiannya menyentuh nol persen.
“Stunting di Indonesia itu 30 persen dan itu menjadi beban kita ke depan kalau kita tidak tangani. Untuk stunting di Gorontalo itu tinggal 5 persen, namun harapannya bisa turun menjadi nol persen, agar supaya menciptakan generasi emas 2045 untuk SDM yang unggul," ucap Nelson.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Seusai pertemuan secara daring dalam apel siaga dengan para Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak, di Gorontalo, Jumat, ia mengemukakan bahwa hingga kini, hepatitis akut itu masih dipelajari dan dianalisis secara global. Nelson meminta setiap puskesmas mulai mewaspadai sebagai langkah pencegahan dini.
"Misalnya puskesmas, itu harus mengadakan rapat dan harus mengecek jangan sampai ada hepatitis. Maka saya minta pekan ini ada tim internal untuk tindak lanjut dari masalah ini," ujarnya.
Sementara itu, penyelenggaraan apel Siaga TPK Bergerak yang dipimpin bupati secara daring juga dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga bagi calon pengantin, ibu hamil, ibu pascabersalin, bayi usia dua tahun, serta persoalan stunting, yang penanggulangannya dinilai sangat penting.
Bahkan, setelah berhasil menekan stunting ke angka 5 persen, Bupati Nelson kembali berharap jajaran kesehatan akan melakukan langkah-langkah strategis, sehingga capaiannya menyentuh nol persen.
“Stunting di Indonesia itu 30 persen dan itu menjadi beban kita ke depan kalau kita tidak tangani. Untuk stunting di Gorontalo itu tinggal 5 persen, namun harapannya bisa turun menjadi nol persen, agar supaya menciptakan generasi emas 2045 untuk SDM yang unggul," ucap Nelson.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022