Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga hal yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia untuk mengubah ancaman krisis pangan akibat dampak jangka panjang pandemi COVID-19 dan keberlanjutan invasi militer Rusia ke Ukraina guna dimanfaatkan menjadi peluang, seperti pertama peningkatan produksi besar-besaran, baik itu dari petani, korporasi, dan BUMN, semua harus ditingkatkan.

"Jangan hanya mengikuti rutinitas harian," kata Presiden saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Presiden mengingatkan agar jangan sampai Indonesia terjebak dengan rutinitas harian sehingga justru strategi peningkatan produksi besar-besaran hilang tak terwujud.

Ia meminta agar peningkatan produksi besar-besaran tersebut dibarengi dengan pemilihan jenis karakteristik yang sesuai dengan daerahnya.

"Kemarin saya dengan Kepala KSP (Moeldoko) melihat sorgum di NTT misalnya. Itu ditanam jagung hidup, begitu ditanam sorgum hijau. Sangat hijau dan sangat kelihatan subur sekali. Ini kan ternyata di NTT yang banyak adalah sorgum," katanya.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden sampaikan tiga fokus ubah ancaman krisis pangan jadi peluang

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022