Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Sutrisno,  mengatakan pihaknya telah menyiapkan 130 ribu bibit cabe untuk mendorong Gerakan Batanam Rica Sandiri (Barisa) atau menanam cabe sendiri.

Bibit tersebut akan dibagikan kepada masyarakat, agar mau menanam cabe di pekarangan dan kebunnya masing-masing.

Pihaknya juga membentuk tim pelatih dan pendamping, untuk mengontrol pemeliharaan tanaman cabe milik warga sampai hasilnya maksimal.

“Kami mendorong ibu-ibu tidak hanya menanami pot dengan bunga, tapi bisa ditambah dengan cabe yang dapat bermanfaat memenuhi kebutuhan dapur,” katanya di Gorontalo.

Gerakan Barisa yang telah diluncurkan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, untuk menyikapi tingginya harga cabe rawit di daerah tersebut yang mencapai 140 ribu per kilogram.

“Gerakan ini dimulai dari setiap instansi dengan menanami cabe di halaman kantor, sedangkan setiap pegawainya juga melakukan hal yang sama di rumah masing-masing,” kata Sutrisno.

Gerakan Barisa juga mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo Ronny Widijarto Purubaskoro, yang mengatakan pihaknya akan terus merealisasikan penyediaan bibit cabe.

Sebagai bentuk dukungan program gerakan tanam cabai ini, BI menyediakan 15.000 bibit untuk dibagikan kepada warga.

“Semua usaha ini butuh proses. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas pangan dan sudah menginstrusikan pegawai pegawai Bank Indonesia untuk menanam cabai di kantor maupun di rumah,” kata Ronny.

Mahalnya cabe rawit menjadi penyumbang inflasi terbesar di Gorontalo, sehingga pemda melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022