Belasan alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berkumpul di Yogyakarta, Jumat, untuk menyampaikan kesaksian terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo sebagai teman seangkatan.
"Kami, sesama alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, tentu punya tanggung jawab moral untuk meluruskan isu-isu yang beredar di publik, di media sosial, mengenai keabsahan ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM atas nama Bapak Insinyur Joko Widodo," kata Musthofa Iskandar, selaku person in charge (PIC) Keluarga Alumni Gadjah Mada Fakultas Kehutanan (Kagamahut) Angkatan 1980, di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, Jumat.
Mustoha menegaskan mereka merupakan saksi hidup yang menyaksikan secara langsung proses perkuliahan Jokowi hingga lulus tahun 1985.
"Jadi, kami bukan hanya mendengar, tapi kami melihat dan menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan Bapak Insinyur Joko Widodo selama beliau mengikuti proses perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM, dari tahun 1980 sampai dengan Pak Jokowi lulus pada tahun 1985," katanya.
Semasa kuliah, menurut Mustoha, Jokowi adalah sosok yang supel dan mudah bergaul dengan lingkungan pertemanan. Jokowi juga tidak banyak berubah dari cara berpakaian yang selalu sederhana, bahkan ketika menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Dari dulu beliau memang sederhana dan rendah hati, jadi kami tidak sungkan untuk membuka pertemanan. Sampai saat ini pun menjadi presiden tetap sederhana dan rendah hati," tambahnya.
Selain membawa ijazah masing-masing, mereka juga memperlihatkan sekitar 20 dokumentasi foto yang menunjukkan kebersamaan mereka dengan Jokowi saat berkuliah, wisuda, hingga mendaki gunung.
Saminudin Barori, alumnus Fakultas Kehutanan UGM, menjamin foto-foto saat berkuliah dan wisuda bersama Jokowi itu asli karena berasal dari kameranya dan fotografer yang dia sewa. Untuk membuktikan keaslian foto itu, Saminudin menunjukkan foto asli yang masih ia simpan.
"Jadi, tidak ada keraguan tentang foto-foto yang ditampilkan itu karena di dalam foto itu selain ada saya, kameranya punya saya, dan fotografernya adalah fotografer yang saya bawa," katanya.
Selain itu, Joko Santoso, teman Jokowi di Mapala Silvagama, menuturkan bahwa di setiap dokumentasi foto saat pendakian selalu ada sosok Jokowi, termasuk saat mendaki Gunung Kerinci.
"Hampir setiap ada pendakian gunung, ia selalu ada. Jadi, yang kami tampilkan ini hanya sebagian saja beberapa masih ada," kata Joko.
Alumni lain yang bersaksi ialah Johan Utama Perbatasari, teman seangkatan Jokowi. Johan berharap kesaksian para alumnus itu segera mengakhiri polemik terkait keaslian ijazah Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta.
"Sudah clear. Masalah ijazah, kami minta sudah tidak dipersoalkan lagi karena kami benar-benar adalah satu angkatan dengan Bapak Jokowi. Beliau masuk (tahun) 1980 bersama kami dan wisuda juga bareng dengan kami," kata Johan.
Sementara itu, Ketua Kagama Bantuan Hukum Romulo Silaen mengecam segala bentuk kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan terhadap Presiden Jokowi sebagai alumnus Fakultas Kehutanan UGM, khususnya tentang isu penggunaan ijazah palsu.
Romulo meminta sejumlah pihak yang telah menyebarkan berita bohong itu untuk segera menghentikan perbuatannya, karena ada konsekuensi hukum.
"Kami tentu tidak menerima apabila ada kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan kepada Keluarga Alumni Gadjah Mada, termasuk kepada Bapak Ir. Joko Widodo. Oleh karena itu, kami meminta agar segera dihentikan penyebaran informasi yang tidak benar," ujar Romulo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Alumni Fakultas Kehutanan UGM bersaksi soal keaslian ijazah Jokowi
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Kami, sesama alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, tentu punya tanggung jawab moral untuk meluruskan isu-isu yang beredar di publik, di media sosial, mengenai keabsahan ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM atas nama Bapak Insinyur Joko Widodo," kata Musthofa Iskandar, selaku person in charge (PIC) Keluarga Alumni Gadjah Mada Fakultas Kehutanan (Kagamahut) Angkatan 1980, di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, Jumat.
Mustoha menegaskan mereka merupakan saksi hidup yang menyaksikan secara langsung proses perkuliahan Jokowi hingga lulus tahun 1985.
"Jadi, kami bukan hanya mendengar, tapi kami melihat dan menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan Bapak Insinyur Joko Widodo selama beliau mengikuti proses perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM, dari tahun 1980 sampai dengan Pak Jokowi lulus pada tahun 1985," katanya.
Semasa kuliah, menurut Mustoha, Jokowi adalah sosok yang supel dan mudah bergaul dengan lingkungan pertemanan. Jokowi juga tidak banyak berubah dari cara berpakaian yang selalu sederhana, bahkan ketika menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Dari dulu beliau memang sederhana dan rendah hati, jadi kami tidak sungkan untuk membuka pertemanan. Sampai saat ini pun menjadi presiden tetap sederhana dan rendah hati," tambahnya.
Selain membawa ijazah masing-masing, mereka juga memperlihatkan sekitar 20 dokumentasi foto yang menunjukkan kebersamaan mereka dengan Jokowi saat berkuliah, wisuda, hingga mendaki gunung.
Saminudin Barori, alumnus Fakultas Kehutanan UGM, menjamin foto-foto saat berkuliah dan wisuda bersama Jokowi itu asli karena berasal dari kameranya dan fotografer yang dia sewa. Untuk membuktikan keaslian foto itu, Saminudin menunjukkan foto asli yang masih ia simpan.
"Jadi, tidak ada keraguan tentang foto-foto yang ditampilkan itu karena di dalam foto itu selain ada saya, kameranya punya saya, dan fotografernya adalah fotografer yang saya bawa," katanya.
Selain itu, Joko Santoso, teman Jokowi di Mapala Silvagama, menuturkan bahwa di setiap dokumentasi foto saat pendakian selalu ada sosok Jokowi, termasuk saat mendaki Gunung Kerinci.
"Hampir setiap ada pendakian gunung, ia selalu ada. Jadi, yang kami tampilkan ini hanya sebagian saja beberapa masih ada," kata Joko.
Alumni lain yang bersaksi ialah Johan Utama Perbatasari, teman seangkatan Jokowi. Johan berharap kesaksian para alumnus itu segera mengakhiri polemik terkait keaslian ijazah Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta.
"Sudah clear. Masalah ijazah, kami minta sudah tidak dipersoalkan lagi karena kami benar-benar adalah satu angkatan dengan Bapak Jokowi. Beliau masuk (tahun) 1980 bersama kami dan wisuda juga bareng dengan kami," kata Johan.
Sementara itu, Ketua Kagama Bantuan Hukum Romulo Silaen mengecam segala bentuk kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan terhadap Presiden Jokowi sebagai alumnus Fakultas Kehutanan UGM, khususnya tentang isu penggunaan ijazah palsu.
Romulo meminta sejumlah pihak yang telah menyebarkan berita bohong itu untuk segera menghentikan perbuatannya, karena ada konsekuensi hukum.
"Kami tentu tidak menerima apabila ada kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan kepada Keluarga Alumni Gadjah Mada, termasuk kepada Bapak Ir. Joko Widodo. Oleh karena itu, kami meminta agar segera dihentikan penyebaran informasi yang tidak benar," ujar Romulo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Alumni Fakultas Kehutanan UGM bersaksi soal keaslian ijazah Jokowi
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022