Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Gorontalo menyambut baik program Kemenparekraf dan Apwisindo yang memfasilitasi akses pembiayaan "homestay" di Desa Bongo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kepala Dinas Parekraf, Rifli Katili di Gorontalo, Rabu, mengatakan hal itu dimotori oleh Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf RI kerjasama dengan Asosiasi Pondok Wisata Indonesia (Apwisindo) Provinsi Sulut.
"Program ini membantu pemerintah dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Gorontalo," ucap Rifli Katili.
Menurutnya, program pembiayaan sangat dibutuhkan oleh desa-desa wisata khususnya Bongo, apalagi saat pandemi COVID-19, seluruh instrumen kepariwisataan terdampak COVID-19.
"Saya berharap program fasilitasi ini tidak saja dilakukan di desa Bongo, tetapi juga di desa lain, yang memiliki potensi wisata," harap dia.
Rifli menjelaskan, beberapa wilayah yang turut menjadi lokasi prioritas pengembangan pariwisata seperti Lombongo, Botubarani, Minanga, Bolihutuo dan Torosiaje.
"Lokasi ini merupakan lokasi potensial karena memiliki potensi wisata minat khusus," beber nya.
Kepala Dinas menceritakan jika Desa Bongo merupakan juara dua umum kategori desa berkembang dalam Anugerah Desa Wisata tahun 2021.
Sejak capaian juara tersebut, tentunya dampak program pengembangan, promosi, internet gratis, dengan rencana pembangunan museum alam geopark terbesar non bangunan yang akan dikembangkan nanti.
Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo telah membuat "masterplan" dan Rancang Bangun Rinci pengembangan Desa Wisata Bongo diantaranya masjid walimah, taman bubohu, dan pantai dulanga.
"Selain itu, tahun depan kami telah merencanakan untuk membangun masjid dan lokasi parkir, dan ke depan nya secara bertahap kita akan terus mendukung pengembangan pariwisata di Desa Bongo," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Kepala Dinas Parekraf, Rifli Katili di Gorontalo, Rabu, mengatakan hal itu dimotori oleh Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf RI kerjasama dengan Asosiasi Pondok Wisata Indonesia (Apwisindo) Provinsi Sulut.
"Program ini membantu pemerintah dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Gorontalo," ucap Rifli Katili.
Menurutnya, program pembiayaan sangat dibutuhkan oleh desa-desa wisata khususnya Bongo, apalagi saat pandemi COVID-19, seluruh instrumen kepariwisataan terdampak COVID-19.
"Saya berharap program fasilitasi ini tidak saja dilakukan di desa Bongo, tetapi juga di desa lain, yang memiliki potensi wisata," harap dia.
Rifli menjelaskan, beberapa wilayah yang turut menjadi lokasi prioritas pengembangan pariwisata seperti Lombongo, Botubarani, Minanga, Bolihutuo dan Torosiaje.
"Lokasi ini merupakan lokasi potensial karena memiliki potensi wisata minat khusus," beber nya.
Kepala Dinas menceritakan jika Desa Bongo merupakan juara dua umum kategori desa berkembang dalam Anugerah Desa Wisata tahun 2021.
Sejak capaian juara tersebut, tentunya dampak program pengembangan, promosi, internet gratis, dengan rencana pembangunan museum alam geopark terbesar non bangunan yang akan dikembangkan nanti.
Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo telah membuat "masterplan" dan Rancang Bangun Rinci pengembangan Desa Wisata Bongo diantaranya masjid walimah, taman bubohu, dan pantai dulanga.
"Selain itu, tahun depan kami telah merencanakan untuk membangun masjid dan lokasi parkir, dan ke depan nya secara bertahap kita akan terus mendukung pengembangan pariwisata di Desa Bongo," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022