Pada semester kedua 2022, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengenalkan mobil keluarga (multipurpose vehicle/MPV) Hyundai Stargazer, sebagai kendaraan keempat yang diproduksi lokal di Pabrik Hyundai Motor di Cikarang, Jawa Barat.
Hyundai Stargazer hadir dengan dimensi 4,460 m x 1,780 m x 1,690 dengan wheelbase 2,780 m yang menggunakan mesin 1.5L MPI 16-valve (HLA) berkapasitas 1.500 cc. Meski ukurannya cukup bongsor, Stargazer mampu menghasilkan tenaga 115/6.300 rpm, dengan torsi maksimal 14.7/4,500 rpm dengan konsumsi bahan bakar (BBM) yang efisien.
ANTARA pada Minggu (4/12) sempat menjajal performa Hyundai Stargazer tipe Prime bertransmisi IVT pada rute Jakarta-Puncak Bogor (pulang-pergi) sejauh 170 kilometer.
Praktis adalah kesan pertama yang dirasakan saat mengemudikan Low MPV ini. Meski dibekali banyak teknologi baru, namun pengemudi cukup mudah mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan.
Hal yang menarik perhatian adalah konsumsi bahan bakar Hyundai Stargazer yang terbilang irit untuk ukuran MPV, di mana pengemudi tidak harus mengeluarkan banyak usaha untuk mendapatkan tingkat efisiensi bahan bakar itu.
Saat dibawa dari Jakarta ke Puncak melalui tol Jagorawi pada pukul 12.00 WIB, mengangkut empat penumpang dewasa dengan kabin bagasi penuh dengan barang menggunakan mode Comfort (tersedia empat mode: Eco, Comfort, Sport dan Smart), dengan situasi lalu lintas ramai, Hyundai Creta mencatatkan konsumsi bahan bakar 18,1 kilometer per liter, berdasarkan data pada layar multi-information display (MID).
Ketika dibawa wara-wiri di jalur non tol dengan kondisi lalu lintas padat dan cara berkendara "stop and go", level konsumsi Stargazer sebesar 15,1 kilometer per liter BBM.
Hasil menggunakan pantauan MID juga bisa jadi berbeda jika pengujian bahan bakar menggunakan metode full-to-full, yakni menghitung konsumsi bensin yang digunakan dari posisi tangki penuh, kemudian diisi kembali. Dalam metode full-to-full, jumlah liter yang diisi menjadi angka konsumsi yang dibagi dengan jarak tempuh, untuk menghasilkan angka yang akurat.
Dengan metode itu, Hyundai Stargazer yang diisi full BBM dengan kapasitas tangki 40 liter menghabiskan Pertamax sebanyak 14 liter untuk jarak 201 kilometer, atau rata-rata 14,3 liter.
Kendati demikian, tentunya konsumsi bahan bakar akan berbeda, tergantung gaya mengemudi setiap orang serta kondisi lalu lintas yang dilalui.
Faktor selain bahan bakar, yang menjadi perhatian pada Hyundai Stargazer adalah rasa berkendara yang aman berkat fitur Hyundai SmartSense yang meliputi Forward Collision-avoidance Assist (FCA), Lane Following Assist (LFA), High Beam Assist (HBA), Lane Keeping Assist (LKA), Blind-spot Collision-avoidance Assist, Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist.
Stargazer tersedia dalam empat tipe Active, Trend, Style dan Prime dengan harga on the road Jakarta, Rp243,3 juta hingga Rp307,1 juta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Efisien, segini konsumsi Hyundai Stargazer di tol dan jalan biasa?
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Hyundai Stargazer hadir dengan dimensi 4,460 m x 1,780 m x 1,690 dengan wheelbase 2,780 m yang menggunakan mesin 1.5L MPI 16-valve (HLA) berkapasitas 1.500 cc. Meski ukurannya cukup bongsor, Stargazer mampu menghasilkan tenaga 115/6.300 rpm, dengan torsi maksimal 14.7/4,500 rpm dengan konsumsi bahan bakar (BBM) yang efisien.
ANTARA pada Minggu (4/12) sempat menjajal performa Hyundai Stargazer tipe Prime bertransmisi IVT pada rute Jakarta-Puncak Bogor (pulang-pergi) sejauh 170 kilometer.
Praktis adalah kesan pertama yang dirasakan saat mengemudikan Low MPV ini. Meski dibekali banyak teknologi baru, namun pengemudi cukup mudah mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan.
Hal yang menarik perhatian adalah konsumsi bahan bakar Hyundai Stargazer yang terbilang irit untuk ukuran MPV, di mana pengemudi tidak harus mengeluarkan banyak usaha untuk mendapatkan tingkat efisiensi bahan bakar itu.
Saat dibawa dari Jakarta ke Puncak melalui tol Jagorawi pada pukul 12.00 WIB, mengangkut empat penumpang dewasa dengan kabin bagasi penuh dengan barang menggunakan mode Comfort (tersedia empat mode: Eco, Comfort, Sport dan Smart), dengan situasi lalu lintas ramai, Hyundai Creta mencatatkan konsumsi bahan bakar 18,1 kilometer per liter, berdasarkan data pada layar multi-information display (MID).
Ketika dibawa wara-wiri di jalur non tol dengan kondisi lalu lintas padat dan cara berkendara "stop and go", level konsumsi Stargazer sebesar 15,1 kilometer per liter BBM.
Hasil menggunakan pantauan MID juga bisa jadi berbeda jika pengujian bahan bakar menggunakan metode full-to-full, yakni menghitung konsumsi bensin yang digunakan dari posisi tangki penuh, kemudian diisi kembali. Dalam metode full-to-full, jumlah liter yang diisi menjadi angka konsumsi yang dibagi dengan jarak tempuh, untuk menghasilkan angka yang akurat.
Dengan metode itu, Hyundai Stargazer yang diisi full BBM dengan kapasitas tangki 40 liter menghabiskan Pertamax sebanyak 14 liter untuk jarak 201 kilometer, atau rata-rata 14,3 liter.
Kendati demikian, tentunya konsumsi bahan bakar akan berbeda, tergantung gaya mengemudi setiap orang serta kondisi lalu lintas yang dilalui.
Faktor selain bahan bakar, yang menjadi perhatian pada Hyundai Stargazer adalah rasa berkendara yang aman berkat fitur Hyundai SmartSense yang meliputi Forward Collision-avoidance Assist (FCA), Lane Following Assist (LFA), High Beam Assist (HBA), Lane Keeping Assist (LKA), Blind-spot Collision-avoidance Assist, Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist.
Stargazer tersedia dalam empat tipe Active, Trend, Style dan Prime dengan harga on the road Jakarta, Rp243,3 juta hingga Rp307,1 juta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Efisien, segini konsumsi Hyundai Stargazer di tol dan jalan biasa?
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022