Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menggelar Tadarus Puisi III selama lima hari, yakni 27-31 Agustus 2013.
Ketua Panitia Tadarus Puisi, Ipong Niaga, Selasa, mengatakan, kegiatan baca puisi dilakukan tanpa terputus, serta terbuka untuk umum, dengan membacakan segala jenis puisi.
"Bisa baca puisi karya sendiri atau karya penyair terkenal. Kami juga menyediakan buku puisi agar peserta bisa memilih yang ingin dibacanya," katanya.
Para peserta yang datang untuk membaca puisi yakni mahasiswa, siswa SD hingga SMA, dosen, wartawan hingga pengunjung yang melintasi panggung tadarus puisi.
Menurutnya, tadarus digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap puisi sebagai karya sastra yang dihasilkan.
"Kami ingin masyarakat tahu bahwa sastra itu milik semua orang, sastra itu bisa dihasilkan dan dinikmati oleh siapa saja, bukan hanya oleh para sastrawan, kritikus, ataupun seniman," jelasnya.
Rektor UNG Syamsu Qamar Badu, dekan dan sejumlah dosen turut membacakan puisi dengan cara dan gayanya masing-masing.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Fakultas Sastra dan Budaya selalu memberikan kejutan yang menarik," tandasnya.
Tadarus Puisi I pernah digelar pada tahun 2011 selama tiga hari dan Tadarus Puisi II pada tahun 2012 selama empat hari.
Selain baca puisi, UNG juga menggelar karnaval budaya, teknologi dan fashion pada 31 Agustus 2013, serta Konferensi Kelapa Internasional pada 2-3 Agustus 2013.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013
Ketua Panitia Tadarus Puisi, Ipong Niaga, Selasa, mengatakan, kegiatan baca puisi dilakukan tanpa terputus, serta terbuka untuk umum, dengan membacakan segala jenis puisi.
"Bisa baca puisi karya sendiri atau karya penyair terkenal. Kami juga menyediakan buku puisi agar peserta bisa memilih yang ingin dibacanya," katanya.
Para peserta yang datang untuk membaca puisi yakni mahasiswa, siswa SD hingga SMA, dosen, wartawan hingga pengunjung yang melintasi panggung tadarus puisi.
Menurutnya, tadarus digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap puisi sebagai karya sastra yang dihasilkan.
"Kami ingin masyarakat tahu bahwa sastra itu milik semua orang, sastra itu bisa dihasilkan dan dinikmati oleh siapa saja, bukan hanya oleh para sastrawan, kritikus, ataupun seniman," jelasnya.
Rektor UNG Syamsu Qamar Badu, dekan dan sejumlah dosen turut membacakan puisi dengan cara dan gayanya masing-masing.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Fakultas Sastra dan Budaya selalu memberikan kejutan yang menarik," tandasnya.
Tadarus Puisi I pernah digelar pada tahun 2011 selama tiga hari dan Tadarus Puisi II pada tahun 2012 selama empat hari.
Selain baca puisi, UNG juga menggelar karnaval budaya, teknologi dan fashion pada 31 Agustus 2013, serta Konferensi Kelapa Internasional pada 2-3 Agustus 2013.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013