Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 150 ekor sapi milik warga di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mati mendadak sepanjang bulan Desember 2015 hingga saat ini, yang diduga terkena racun sianida.

Akibat rentetan kejadian banyaknya sapi yang mati, akhirnya warga Kecamatan Bongomeme yang sapi miliknya mati melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat.

Hal tersebut langsung mendapat respon dari Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo.

Mereka menghadirkan petugas dari Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan untuk melakukan pengujian mengenai penyebab kematian sapi-sapi tersebut.

Vivi Thayeb, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, Rabu mengatakan bahwa, saat dilakukan pemeriksaan, hasilnya sapi-sapi tersebut positif mengandung zat sianida.

"Hasilnya positif sianida, kami juga menemukan sapi yang sekarat pada Selasa (9/2), dan di dekat tubuh sapi tersebut terdapat botol dengan cairan yang diduga bahan kimia," ungkapnya.

Vivi juga mengatakan masih akan memeriksa lebih lanjut di laboratorium sisa cairan yang terdapat pada botol yang ditemukan didekat sapi-sapi tersebut.

"Jika kematian sapi akibat wabah penyakit, akan kita tangani, tapi kalau keracunan sianida bukan lagi ranah dinas, kami hanya membuat surat edaran kepada camat dan BP3K se-kabupaten Gorontalo agar masyarakat tidak mengikat sapi tanpa pengawasan pemilik, kasus ini juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian," tutup Vivi.*

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016