Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak empat ratus dua puluh sembilan pengemudi becak motor (bentor) memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) yang merupakan program dari Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Kota Gorontalo bersama Pemerintah daerah itu.
Walikota Gorontalo, Marthen Taha, Jumat, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Gorontalo yang merupakan satu wadah yang berada di bawah Pemerintah daerah untuk memberikan zakat, infaq dan sadakah kepada para penerima.
"Para pengemudi bentor merupakan warga yang kurang mampu, sedangkan mereka mempunyai pekerjaan yang memerlukan SIM, kalau tidak akan menemui kesulitan di jalan, seperti kena tilang," ungkap Marthen.
Walikota juga mengungkapkan, program ini juga adalah jawaban atas keluhan para pengemudi bentor yang tidak mampu untuk membuat SIM karena keterbatasan ekonomi, dan khusus untuk kota Gorontalo,
para pengemudi bentor diberikan SIM secara gratis yang sesuai dengan prosedur yang ada.
"Kenapa kita gratiskan karena alasan dari para pengemudi bentor adalah pengurusan SIM yang cukup mahal bagi mereka, dan tentunya dengan syarat tertentu seperti dapat menulis, membaca dan
tidak buta warna serta mengikuti prosedur dari pihak kepolisian lalu lintas sebagai syarat mendapatkan SIM," katanya.
Marthen Taha menambahkan bahwa, program ini adalah program awal dan nantinya akan berkelanjutan karena semua pengemudi bentor belum dapat terlayani.
Sementara itu, Usman Usulu (56), seorang pengemudi bentor yang mendapatkan SIM gratis mengatakan, sangat senang karena akhirnya dapat memiliki SIM.
"Saya sudah sepuluh tahun jadi pengemudi bentor dan selama itu juga saya tidak memiliki SIM, baru sekarang saya memperoleh karena tidak mampu untuk mengurus, sebab pendapatan yang pas-pasan," Katanya.
Hal serupa dikatakan Trisna Ahmad, seorang wanita pengemudi bentor bahwa, ia sangat bersyukur dan berterima kasih karena selama empat tahun menjadi pengemudi bentor, ia tidak memiliki SIM.
"Akhirnya, setelah empat tahun tidak mampu untuk membuat SIM, saya sekarang memilikinya, pendapatan pas-pasan, tidak memiliki uang lebih untuk mengurus, dengan adanya program ini, jadi lebih tenang dan aman saat mengemudikan bentor untuk mencari nafkah," Katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Nasional (Baznas) Kota Gorontalo bersama Pemerintah daerah itu.
Walikota Gorontalo, Marthen Taha, Jumat, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Gorontalo yang merupakan satu wadah yang berada di bawah Pemerintah daerah untuk memberikan zakat, infaq dan sadakah kepada para penerima.
"Para pengemudi bentor merupakan warga yang kurang mampu, sedangkan mereka mempunyai pekerjaan yang memerlukan SIM, kalau tidak akan menemui kesulitan di jalan, seperti kena tilang," ungkap Marthen.
Walikota juga mengungkapkan, program ini juga adalah jawaban atas keluhan para pengemudi bentor yang tidak mampu untuk membuat SIM karena keterbatasan ekonomi, dan khusus untuk kota Gorontalo,
para pengemudi bentor diberikan SIM secara gratis yang sesuai dengan prosedur yang ada.
"Kenapa kita gratiskan karena alasan dari para pengemudi bentor adalah pengurusan SIM yang cukup mahal bagi mereka, dan tentunya dengan syarat tertentu seperti dapat menulis, membaca dan
tidak buta warna serta mengikuti prosedur dari pihak kepolisian lalu lintas sebagai syarat mendapatkan SIM," katanya.
Marthen Taha menambahkan bahwa, program ini adalah program awal dan nantinya akan berkelanjutan karena semua pengemudi bentor belum dapat terlayani.
Sementara itu, Usman Usulu (56), seorang pengemudi bentor yang mendapatkan SIM gratis mengatakan, sangat senang karena akhirnya dapat memiliki SIM.
"Saya sudah sepuluh tahun jadi pengemudi bentor dan selama itu juga saya tidak memiliki SIM, baru sekarang saya memperoleh karena tidak mampu untuk mengurus, sebab pendapatan yang pas-pasan," Katanya.
Hal serupa dikatakan Trisna Ahmad, seorang wanita pengemudi bentor bahwa, ia sangat bersyukur dan berterima kasih karena selama empat tahun menjadi pengemudi bentor, ia tidak memiliki SIM.
"Akhirnya, setelah empat tahun tidak mampu untuk membuat SIM, saya sekarang memilikinya, pendapatan pas-pasan, tidak memiliki uang lebih untuk mengurus, dengan adanya program ini, jadi lebih tenang dan aman saat mengemudikan bentor untuk mencari nafkah," Katanya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016