Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol kemungkinan akan mengunjungi Jepang bulan ini untuk berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Kemungkinan kunjungan tersebut akan dilakukan menyusul keputusan Seoul untuk mengompensasi korban kerja paksa masa perang tanpa keterlibatan perusahaan Jepang, kata kantor presiden Korsel pada Selasa.

Kunjungan tersebut sedang dalam pertimbangan kuat, menurut kantor kepresidenan, menjadikannya sebagai yang pertama dalam empat tahun diskusi terperinci yang dilakukan dalam kunjungan presiden Korsel ke Jepang.

Kantor Berita Nasional Jepang Kyodo dan kantor media Jepang lain melaporkan bahwa Presiden Yoon kemungkinan akan mengunjungi negara tetangganya itu pada 16-17 Maret.

Kunjungan tersebut akan dilakukan menyusul keputusan Seoul untuk memberikan kompensasi kepada korban kerja paksa masa perang Jepang melalui yayasan yang didukung dengan sumbangan dari kalangan bisnis Korsel, bukan perusahaan Jepang yang dituduh melakukan kerja paksa.

Pengumuman rencana itu pada Senin dipandang sebagai upaya untuk menunjukkan komitmen kuat Seoul untuk memperbaiki hubungan yang rusak parah dengan Jepang di tengah ancaman keamanan yang berkembang dari Korea Utara dan China.

Presiden Yoon juga diperkirakan akan mengunjungi Washington pada April dalam rangka peringatan 70 tahun aliansi Korsel-AS.

Jika kedua kunjungan itu terwujud, hal itu dapat membantu meningkatkan dorongan Presiden Yoon untuk memperkuat kerja sama trilateral antara Korsel, AS dan Jepang guna mengatasi tantangan regional dan global.

Ketiga pemimpin negara juga diperkirakan akan bertemu dan berdiskusi dalam KTT Kelompok Tujuh Negara Maju (G7) yang dijadwalkan akan digelar pada Mei di Hiroshima, Jepang, jika Korsel diundang sebagai tamu.

Sumber: Yonhap-OANA



 

Pewarta: Katriana

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023