Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo meminta pemerintah kabupaten (pemkab) setempat memberikan pendampingan kepada petani kopra.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara,  Mikdad Yeser di Gorontalo Utara, Jumat, menyebutkan pendampingan itu agar petani dapat berkreasi menghasilkan kopra dengan mutu dan kualitas yang terjaga baik.

"Teknologi pengolahan kelapa menjadi kopra perlu ditingkatkan, sebagai dukungan pemerintah daerah kepada petani kopra jika harga anjlok," kata Mikdad.

"Harga kopra saat ini ada di kisaran Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per kilo gram. Harga ini di tingkat pengumpul. Namun di tingkat petani, harga tersebut lebih rendah 20 hingga 30 persen. Petani masih sulit menikmati keuntungan. Ditambah biaya produksi yang cukup tinggi," kata Mikdad.

Olehnya DPRD berharap pemerintah daerah menyusun program strategis di bidang pengolahan kopra, agar produksinya meningkat dengan harga yang menguntungkan petani.

"Teknologi pengolahan harus masuk. Pendampingan harus berorientasi produk berkualitas yang dihasilkan, dan yang terpenting, pemerintah daerah dapat terus mendorong petani untuk menanam pohon kelapa lebih banyak, diolah menjadi kopra bernilai ekonomis tinggi," kata Mikdad yang Ketua KNPI Gorontalo Utara ini.

Ia juga berharap produksi kopra dari petani dapat dibeli oleh Badan Usaha Milik Desa atau Daerah, termasuk koperasi. Ini penting untuk menaikkan harga jual kopra dan mendorong semangat petani untuk tetap berproduksi.

"Saya menemui sejumlah petani perajin kopra. Mereka perlu mendapatkan pendampingan, agar usahanya terus berlangsung dan menikmati kesejahteraan. Termasuk memungkinkan mendapat bantuan usaha di bidang pengolahan kopra," imbuhnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023