Gorontalo, 3/3 (ANTARA GORONTALO) - Meski pembuatan percetakan sawah baru di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo tidak dilakukan lagi, namun program lumbung pangan dinilai efektif mendukung ketersediaan cadangan pangan di daerah ini.

Sehingga program lumbung pangan yang dikelola para kelompok tani di sentra-sentra produksi padi, jagung maupun komoditas unggulan lainnya di daerah ini terus dioptimalkan.

Hal itu diungkapkan Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, Kamis di Gorontalo mengatakan, sejak tahun 2012 hingga saat ini sudah ada 16 lumbung pangan diantaranya, di Kecamatan Biawu, Tolinggula, Sumalata, Anggrek dan Kwandang.

Manfaatnya kata Indra, mulai dirasakan masyarakat khususnya petani, seperti pembelian beras oleh gabungan kelompok tani dibeli dengan harga yang baik dalam bentuk gabah kering panen kemudian disalurkan ulang kepada petani maupun masyarakat.

"Program lumbung pangan sangat mendukung ketersediaan cadangan pangan di daerah ini," ujar Indra.

Terbentuknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan mampu memediasi kepentingan petani terhadap harga jual produksi pertaniannya, serta mengakomodir kepentingan konsumen mendapatkan komoditas pertanian berkualitas dengan harga terjangkau.

Saat ini pemerintah daerah melalui instansi-instansi teknis terkait melakukan penguatan desa mandiri pangan didukung ketersediaan lumbung pangan sebagai sarana yang dibutuhkan petani dan masyarakat secara global maupun mendukung kebutuhan pangan secara nasional.

Potensi lahan sawah di daerah ini mencapai 6.211 hektare, lahan kering mencapai 75 ribu hektare, didukung fasilitas lumbung pangan dan penguatan program desa mandiri pangan yang diarahkan pada pengelolaan usaha pertanian, perikanan, peternakan maupun kelompok-kelompok produksi kreatif di sektor riil, maka dipastikan ketahanan pangan di daerah ini mampu terjaga.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016